Antisipasi COVID Saat Nataru, Libur Akhir Semester Siswa di Boyolali Diundur

ADVERTISEMENT

Antisipasi COVID Saat Nataru, Libur Akhir Semester Siswa di Boyolali Diundur

Ragil Ajiyanto - detikEdu
Kamis, 09 Des 2021 20:00 WIB
Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto. Foto : Ragil Ajiyant
Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto.(Ragil Ajiyanto)
Boyolali -

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali, menunda libur akhir semester siswa SD dan SMP. Setelah ujian akhir semester 1, para siswa tetap masuk sekolah.

"Ya (libur semester diundur), tanggal 10 sampai 15 Januari 2022," kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, kepada detikcom Kamis (9/12/2021).

Seluruh SD dan SMP di Boyolali telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Termasuk dalam pelaksanaan semester 1 dilaksanakan secara tatap muka. Sesuai kalender akademik, libur semester ganjil dimulai 20 Desember 2021 hingga 1 Januari 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menurut kami, ada tidaknya PPKM level 3 kita perlu untuk tetap waspada tinggi terhadap paparan COVID-19. Kami berkaca akhir tahun kemarin, ledakan kasus juga terjadi pada Desember. Maka kami antisipasi agar siswa tidak berpergian dengan tetap memasukan siswa ke sekolah saat Natal dan Tahun Baru (Nataru), yang semestinya berbarengan dengan libur sekolah," jelasnya.

Tak hanya libur akhir semester, tetapi pembagian rapor hasil ujian semester 1 juga diundur. Jadi setelah selesai ujian semester, tanggal 20 Desember hingga 7 Januari 2022, para siswa tetap masuk sekolah mengikuti PTM dan masuk pembelajaran semester 2.

ADVERTISEMENT

"Kemudian tanggal 8 Januari 2022, pembagian rapor semester 1. Tanggal 10 - 15 Januari, anak-anak libur semester 1. Lalu tanggak 17 Januari dimulai lagi pembelajaran semester 2," terang dia.

Pihaknya belum menentukan pembelajaran pada semester 2 nanti, dilakukan secara daring atau luring. Pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dan izin dari Bupati.

"Dalam pembelajaran semester 2, dari 17 Januari 2022 dan seterusnya apakah dilakukan secara luring atau daring, kami tunggu dulu evaluasi dan izin bupati. Jadi rentang 20 Desember 2021 sampai 7 Januari 2022, akan kami evaluasi dan laporkan hasilnya ke Bupati," ujarnya.

Dikemukakan, bahwa semua SD dan SMP di Boyolali sudah menggelar PTM untuk penilaian akhir semester (PAS). Uji petik swab antigen juga terus berjalan, bahkan sudah menyasar tingkat SD.

Di Kabupaten Boyolali terdapat 579 SD negeri dan swasta. Kemudian untuk SMP dan 98, terdiri dari 52 SMP negeri dan 46 SMP swasta. 680 sekolah tersebut sukses menggelar PTM.

Dia berharap PTM tetap bisa dilanjutkan hingga tahun depan. Mengingat banyak kendala saat pembelajaran daring dijalankan.

"Sejauh ini tidak ada kendala PTM dan tidak ada temuan paparan. Artinya kita semua disiplin Prokes maka kita aman. Swab antigen untuk uji petik juga digelar Puskesmas dan sekolah tiap kecamatan. Kemarin SD di Kecamatan Musuk juga sudah diswab. Hasilnya negatif semua," pungkasnya.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads