Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengungkap rencana menawarkan kurikulum baru yang lebih fleksibel pada 2022. Kurikulum ini sedang diujicobakan pada ribuan sekolah di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo mengatakan mengatakan kurikulum tahun 2022 tersebut akan lebih berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu padat materi.
Menurutnya, kurikulum yang berfokus pada materi esensial penting agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi. "Jadi bukan sekadar kejar tayang materi yang ada di buku teks," ujar Nino seperti yang dikutip detikEdu dari akun Instagram pribadinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uji Coba di 2500 Sekolah
Nino mengungkapkan kurikulum yang masih prototipe tersebut sedang diterapkan secara terbatas di 2500-an sekolah di seluruh Indonesia melalui Program Sekolah Penggerak.
Sekolah-sekolah peserta program ini mencerminkan keragaman yang ada di sistem pendidikan Indonesia.
Bahkan sebagian besar, bukan sekolah yang biasa dianggap favorit atau unggul serta bukan sekolah yang punya fasilitas yang berlebih. "Banyak yang justru kekurangan secara sarana-prasarana. Sebagian juga berada di daerah tertinggal," ujarnya
Nino mengakui bahwa penerapan secara terbatas ini merupakan tahap penting dalam pengembangan kurikulum. Pasalnya, uji coba di sekolah yang beragam akan memastikan bahwa kurikulum yang sedang dikembangkan memang bisa diterapkan di berbagai kondisi.
"Uji coba tersebut juga memberi insight tentang bagaimana guru memaknai dan menerapkan sebuah kurikulum," tuturnya.
Peran Penting Guru
Dalam uji coba ini, para guru di seluruh Indonesia memegang peranan penting untuk melakukan evaluasi. Terlebih evaluasi tersebut dilakukan dalam konteks nyata. Hal ini akan melengkapi model uji publik yang biasanya didominasi oleh akademisi dan pengamat yang hanya melihat dokumen kurikulum saja.
"Bagaimana hasil evaluasinya? Detailnya sedang diolah oleh tim, tapi secara keseluruhan sangat positif!" ujar Nino.
Selanjutnya, Sekolah Tak Wajib Pakai Kurikulum Baru
Simak Video "Video Melihat Implementasi Kurikulum Kebahagiaan di Sekolah Jerman"
[Gambas:Video 20detik]