Kabar baik datang dari 6 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram yang berhasil mendapat kesempatan untuk mengikuti pembelajaran selama satu tahun di Negeri Paman Sam. Program pertukaran pelajar yang mereka ikuti ini bernama Youth Exchange and Study Program (YES Program).
YES Program adalah program beasiswa untuk siswa sekolah menengah khususnya usia 15-17 tahun. Program beasiswa ini berasal dari negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim untuk ikut dalam program pembelajaran akademik selama satu tahun di Amerika Serikat.
Program beasiswa untuk belajar gratis di Amerika Serikat ini memiliki beberapa tahapan seleksi. Proses seleksi diadakan oleh Bina Antar Budaya Indonesia yakni sebuah organisasi nirlaba non-pemerintah pengelola pertukaran pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa seleksi yang harus dilalui oleh peserta, antara lain: seleksi administrasi, interview, dan dinamika kelompok, " tulis Kementerian Agama (Kemenag), yang dikutip dari laman resminya, Minggu (3/9/2021).
Keenam siswa yang MAN 2 Mataram yang lolos dalam seleksi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut,
- Nabila Safira, kelas X IPS 3
- Ilmana Chiyarona Akrom, kelas X MIPA 4
- Agisha Nur Amelya, kelas X MIPA 4
- Faridh Maulana Fachrezi dari Kelas XI MIPA 4
- Hemaliana Putri, kelas X MIPA 4
- Baiq Namira Maitsa Diantara, kelas X MIPA 4
Mendengar kabar ini, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Moh. Ishom berpesan agar para siswa senantiasa menjaga diri dan nama baik bangsa Indonesia.
Ishom juga berpesan agar mereka bisa meraih ilmu sebanyak-banyaknya dan membagikan ilmu yang didapat untuk Indonesia.
"Ambil pelajaran-pelajaran yang terbaik, agar kelak berguna dan bermanfaat bagi nusa, bangsa dan agama. Sukses selalu wahai anak anakku, semoga selamat sampai di tanah air kembali dan membawa ilmu dan pengalaman yang bisa dibagikan kepada sahabat-sahabatmu di Indonesia," kata Ishom.
Sementara itu, Kepala MAN 2 Mataram Lalu Syauki menyebut bahwa momentum ini menunjukkan bahwa siswa-siswa MAN juga sejajar dengan siswa dari sekolah unggul lainnya. Terutama dalam berpartisipasi program tingkat internasional.
"Di saat orang masih berbicara lokalitas, kita selangkah lebih maju menuju globalitas," ujar Syauki.
Syauki juga mengaku yakin dengan potensi keenam siswanya. Sebab, menurut Syauqi, keenamnya memang memiliki potensi dan kemampuan bahasa Inggris di atas rata-rata siswa pada usia mereka.
"Tentu saja, capaian yang diperoleh para siswa madrasah juga bukan hasil yang serta-merta, melainkan ada peran strategis dan usaha maksimal oleh pembina, para pelatih MEC (Madrasah Empowering Center) dan orang tua," imbuh dia.
(rah/erd)