.webp)
Kabupaten Banyumas secara resmi masuk kategori PPKM Level 3 setelah sebelumnya berada di Level 4. Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, akan membuka sekolah untuk uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Rabu (1/9/2021) besok.
"Besok mulai buka melanjutkan sekolah yang pernah uji coba," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Irawati saat dihubungi detikcom, Selasa (31/8/2021).
Dia mengatakan, ada 27 sekolah tingkat SD dan SMP yang sebelumnya telah melakukan uji coba PTM. Rencananya, dengan diturunkannya status Banyumas menjadi level 3, pihaknya akan menambah 54 sekolah yang melakukan PTM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kamis kita tambah 54 sekolah, dimana setiap Kecamatan kita buka 1 SD dan 1 SMP," ucapnya.
Dia menambahkan, jika pihaknya juga terus berupaya agar para siswa yang akan melakukan PTM bisa mendapatkan vaksinasi terlebih dahulu. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas untuk pelaksanaan vaksinasi terhadap anak anak sekolah.
"Kita sudah koordinasi dengan Dinkes, tapi pelaksanaan (vaksin) tergantung jumlah vaksinnya ada atau tidaknya. Berdasarkan koordinasi dengan Dinkes ada 2 sekolah akan divaksin dulu dan bertahap," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas Sadiyanto saat dikonfirmasi terpisah oleh wartawan mengatakan jika vaksinasi untuk siswa rencananya akan digelar dalam waktu dekat. Adapun vaksin yang dapat digunakan untuk anak-anak yaitu Sinovac atau Pfizer.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak terkait, rekomendasinya Sinovac dan Pfizer. Kami belum pernah menerima (kiriman) Pfizer, alau Sinovac ada 11.300 dosis," ujarnya.
Vaksinasi tersebut, diperuntukkan bagi siswa berusia 12-18 tahun. Dia berharap, saat PTM paling tidak 50 persen siswa sudah divaksin.
Sementara itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, jika sejumlah kelonggaran akan diterapkan dengan diturunkannya status Banyumas menjadi level 3. Di antaranya seperti pembelajaran tatap muka (PTM).
"Pembelajaran tatap muka sudah boleh dilaksanakan. Siswa yang masuk hanya 50 persen dari kapasitas ruang kelas dan besoknya libur, giliran siswa lainnya. Jadi setengah PTM, setengah di rumah sesuai dengan jadwal," kata Husein.
Menurut Husein, PTM tersebut berlaku untuk SD dan SMP. Namun, bagi siswa PAUD hanya diperbolehkan melakukan PTM 33 persen dari kapasitas, bahkan tempat duduk para siswa pun diatur dengan jarak 1,5 meter.
Walaupun telah diizinkan untuk melaksanakan PTM, namun Husein meminta agar masyarakat lebih sabar menunggu dikeluarkannya Instruksi Bupati sebagai dasar pengaturan teknisnya.
"Jangan langsung membuka PTM, semua harus dipersiapkan dulu. Dinas Pendidikan akan cek ke lapangan. Setelah mendapat izin, baru diperbolehkan menyelenggarakan PTM," ucapnya.
(arb/nwy)
