Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi , Nunuk Suryani menyampaikan, jumlah pendaftar PPPK Guru 2021 mencapai 900 ribu pelamar. Dari jumlah tersebut, hanya sedikit yang tidak lolos seleksi administrasi.
"Yang mendaftar itu 900 ribu lebih, setelah melalui masa sanggah dan sebagainya, yang tidak memenuhi syarat itu hanya beberapa gelintir saja," ucap Nunuk dalam Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) Episode 3 yang bertema Rekrutmen Guru ASN PPPK, Kamis (19/8/2021).
Nunuk menyampaikan, setelah melewati masa sanggah sebagaimana dijadwalkan pada 12-15 Agustus 2021, hanya 6 pelamar saja yang tidak lolos seleksi administrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai tahap ini sudah sampai pada pengumuman administrasi, sudah melewati masa sanggah. Dan hanya sedikit sekali yang tidak lolos seleksi administrasi. Dari 900 ribu yang mendaftar hanya 6 yang tidak lulus," ujar Nunuk.
Rekor Formasi Terbanyak
Formasi yang disediakan untuk PPPK Guru 2021 juga mencatat rekor terbanyak dalam sejarah. Pada tahun ini, kuota yang disediakan mencapai 1.002.616 formasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, pemerintah daerah mengajukan kuota sebesar 506.247. Menurut Nunuk, angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
"506.247 yang memenuhi syarat. Ini terbesar sepanjang sejarah karena tahun 2019 itu hanya 90.444," paparnya.
Jadwal Seleksi Kompetensi I
Setelah melewati masa sanggah, sebagaimana jadwal pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), maka peserta PPPK Guru 2021 akan mengikuti tahap Seleksi Kompetensi.
Berkaitan dengan jadwal Seleksi Kompetensi, Nunuk mengatakan, jadwal ujian ditetapkan oleh Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pihak Kemendikbudristek bertugas untuk menyusun dan mengusulkannya.
"Jadwal Ujian Kompetensi I itu yang menetapkan Menpan, kami menyusun dan mengusulkan. Jadi, tugas dari kemendikbud itu menyusun jadwal, pelaksanaan kompetensinya, mengumumkan seleksi administrasi, menyiapkan sarana pelaksanaan kompetensi dan melaksanakan ujiannya," papar Nunuk.
"Untuk jadwalnya umum untuk seleksi ASN atau CPNS itu bulan Agustus," kata Nunuk.
Nunuk menghimbau kepada para guru honorer khususnya, untuk mempersiapkan dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama turut hadir Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Agustina Wilujeng Pramestuti dan perwakilan Forum Honorer Non Kategori 2 Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (PGHRI), Raden Sutopo Yuwono.
Agustina menyampaikan, guru bukan hanya sekedar profesi, namun itu merupakan sebuah pengabdian. Guru, kata Agustina, bertugas untuk menyiapkan generasi muda untuk mengurus negara selanjutnya.
"Diterima atau tidak, lulus atau tidak, tercapai atau tidak keinginannya juga teman-teman guru honorer ini memiliki panggilan sebagai guru tentu akan diteladani murid-muridnya dengan baik," paparnya.
Selaras dengan itu, Sutopo turut mengapresiasi itikad pemerintah dalam memperjuangkan nasib guru honorer. Pihaknya pun meminta rekan-rekan guru honorer untuk bersabar dalam menanti realisasi kebijakan pemerintah untuk selanjutnya.
"Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah, kami himbau seluruh honorer untuk mendukung program kebijakan pemerintah ini, mohon bersabar untuk formasi jabatan yang belum terakomodir, khususnya non tenaga kependidikan akan diperjuangkan dan kami yakin akan direalisasikan," ucapnya.
(pal/pal)