Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul membeli 2610 unit laptop untuk murid SD dan SMP. Pembelian laptop meningkatkan mutu pendidikan di sekolah berbasis teknologi.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdikpora Gunungkidul, Kisworo mengatakan, total biaya yang digunakan sebanyak Rp 12,7 miliar berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Disdikpora mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 2,7 Miliar.
"Alokasinya untuk bantuan laptop ke sembilan SMP dengan rincian 45 unit di setiap sekolahnya atau 405 laptop," katanya saat dihubungi wartawan, Minggu (15/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga per unit laptop adalah Rp 5,8 juta dengan spesifikasi sesuai petunjuk teknis Kemendikbudristek. Saat ini Disdikpora Kabupaten Gunungkidul sedang menunggu pengiriman laptop, setelah membelinya lewat e-katalog.
Selain itu, pagu anggaran yang dimiliki tidak hanya untuk pengadaan laptop. Pasalnya, ada juga digunakan pengadaan perangkat pendukung lainnya seperti wireless router, proyektor hingga konetor untuk penghubung.
"Jadi tidak hanya untuk laptop saja, tapi perangkat penunjang lainnya," ujarnya.
Kabid SD Disdikpora Gunungkidul Sumarto mengatakan, pihaknya mendapatkan anggaran sebanyak Rp 10 miliar berasal dari DAK. Sebanyak 49 sekolah akan mendapat bantuan laptop.
"Masing-masing sekolah akan mendapat 45 unit laptop. Jadi kalau ditotal, untuk SD ada pengadaan sebanyak 2.205 unit," ujarnya
Dalam pengadaan laptop, Disdikpora mendapat pendampingan dari inspektorat daerah. Laptop dari Disdikpora langsung didistribusikan ke masing-masing sekolah penerima.
Sumarto berharap bantuan laptop dapat dimaksimalkan untuk menunjang proses belajar mengajar. Dengan proses yang baik pada akhirnya mutu pendidikan di sekolah akan mengalami perbaikan. Hasilnya bukan tidak mungkin sekolah tersebut memiliki mutu pendidikan terbaik.
(row/row)