Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan anggaran hingga Rp17 triliun hingga tahun 2024 untuk penggunaan produk dalam negeri, termasuk laptop lokal, yang nantinya akan dibagikan ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Bantuan ini terkait dengan program Digitalisasi Sekolah tentang pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). "Jadi sampai 2024 ini kita ada program untuk digitalisasi sekolah," ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam konferensi pers bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di kanal Youtube Kemenko Marves, Kamis (22/7).
Nadiem dalam kesempatan tersebut juga menyebutkan bahwa untuk tahun 2021, pemerintah mengalokasikan Rp2,4 triliun untuk pembelian 240.000 laptop dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) tidak mendapatkan bantuan laptop melalui kebijakan Digitalisasi Sekolah tersebut. "Iya (tidak diberikan untuk madrasah), yang di bawah Kemenag dikelola oleh Kemenag pastinya," ujar Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek Samsuri seperti dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (28/07/2021).
Samsuri memaparkan bahwa bantuan ini hanya untuk sekolah di bawah naungan Kemendikbudristek yang masih kekurangan paket TIK. Pengadaan bantuan tersebut akan dilakukan tiap tahun.
Hal tersebut juga dipastikan oleh Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Muhammad Zain. Zain menyatakan, "Tidak ada program tersebut (bagi-bagi laptop untuk madrasah)."
Walau begitu, dirinya menyebutkan bahwa Kemenag juga mempunyai program digitalisasi untuk madrasah. Hanya saja, bukan dalam bentuk bagi-bagi laptop maupun alat TIK yang lain.
Dalam situs resmi Kemenag disebutkan, pembelajaran digital di madrasah sudah didorong oleh Kemenag sejak Oktober 2020. Hal ini dilakukan melalui program reformasi madrasah.
Program digitalisasi madrasah tersebut dilakukan atas kerja sama Kemenag dengan Bank Dunia. Lembaga ini menyalurkan bantuan sebesar Rp3,75 triliun untuk pengadaan alat belajar serta materi pendukung dalam pembelajaran digital.
Selain itu, program tersebut dilakukan secara bertahap dari madrasah negeri sampai pelosok. "Dalam kesepakatan ini, 500 ribu siswa madrasah akan mendapat akses platform pembelajaran digital dengan teknologi terkini," jelas Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali pada Februari lalu.
(pal/pal)