COVID di Jakarta Melonjak, Bagaimana Nasib Sekolah Tatap Muka Juli?

Rahma Indina Harbani - detikEdu
Senin, 21 Jun 2021 06:30 WIB
Ujicoba Sekolah Tatap Muka di Tengah Melonjaknya Kasus COVID-19 Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta terus mengalami lonjakan. Kemarin (20/6/2021), ada penambahan 5.582 kasus COVID-19 di ibu kota yang memecahkan rekor hari-hari sebelumnya.

Sementara, tahun ajaran baru 2021/2022 akan dimulai dalam waktu kurang dari sebulan. Pemerintah pusat telah menginstruksikan agar pembelajaran tatap muka bisa digelar secara terbatas. Lalu, apakah sekolah tatap muka di Jakarta pada Juli 2021 mendatang tetap dilanjutkan?

Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengungkapkan hingga saat ini belum ada pembahasan mendetail mengenai pelaksanaan pembelajaran masa kenormalan baru yang menurut rencana dimulai pada 15 Juli mendatang.

"Belum ada pembahasan detail terkait pembelajaran tatap muka (PTM) Juli mendatang sebab kasus Corona masih naik," ujar Taga saat dihubungi detikEdu, Minggu (20/6/2021).

Taga menegaskan hingga kini fokus pihak Dinas Pendidikan DKI Jakarta berada pada keselamatan dan kesehatan dari para peserta didik.

Hal inilah yang diakui oleh Taga jadi pertimbangan utama saat menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka ratusan sekolah DKI Jakarta jenjang SD hingga SMA yang dimulai 9 Juni lalu. "Uji coba PTM saja disetop, apalagi PTM (bulan Juli mendatang)," katanya.

Penghentian tersebut tertuang dalam Surat Pemberitahuan Dinas Pendidikan DKI Jakarta No.8057/-1.851 tertanggal 17 Juni 2021. Salah satu poin surat pemberitahuan tersebut menegaskan semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara penuh dari rumah dimulai sejak dikeluarkannya surat pemberitahuan ini hingga ada keputusan lebih lanjut.

Melalui surat tersebut, Kadis Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana juga meminta kepala sekolah tetap melakukan persiapan untuk mengantisipasi pemberlakuan pembelajaran campuran pada tahun ajaran 2021/2022.

"Meliputi edukasi kepada peserta didik dan orang tua tentang disiplin penerapan protokol kesehatan," seperti yang dikutip dari surat pemberitahuan tersebut.

Untuk diketahui, penambahan kasus COVID-19 kemarin (20/6/2021) memecahkan rekor hari sebelumnya (19/6/ 2021) yang bertambah 4.895 kasus. Sebelumnya, pada 18 Juni 2021, kasus Corona di Jakarta juga pecah rekor.

Total kasus COVID-19 yang dilaporkan terjadi di DKI Jakarta hingga kemarin sebanyak 474.029 kasus. Sementara itu, kasus sembuh di Jakarta mencapai 2.457.

Kemudian kasus meninggal di DKI Jakarta bertambah 69 orang. Dengan demikian, total kasus meninggal akibat Corona mencapai 7.768.

Sementara pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo, meminta pemerintah untuk meninjau ulang rencana belajar tatap muka terbatas. Mobilitas siswa yang tidak terkontrol berisiko tinggi terhadap penularan virus.

Ia menyampaikan, saat sekolah tatap muka dibuka akan terjadi mobilitas yang dilakukan oleh siswa. Terutama saat perjalanan dari rumah menuju sekolah, maupun sebaliknya.

"Jadi kalau kita nekad melakukan pembukaan PTM, kita sengaja membuat para siswa bergerak ke sekolah. Kemudian di sekolah mereka berinteraksi dengan orang lain dan yang paling berbahaya adalah saat di perjalanan dari rumah ke sekolah kemudian pulang dari sekolah menuju rumah. Justru itu yang berisiko tinggi," ujar Windhu



Simak Video "Video Update Situasi Kasus Covid-19 di Indonesia"

(pal/pal)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork