Direktur Kelembagaan Dikti: PTS dan PTN Tidak Perlu Bersaing, Punya Tugas yang Sama

ADVERTISEMENT

Direktur Kelembagaan Dikti: PTS dan PTN Tidak Perlu Bersaing, Punya Tugas yang Sama

Abdur Rahman Ramadhan - detikEdu
Senin, 29 Des 2025 19:00 WIB
Direktur Kelembagaan Dikti: PTS dan PTN Tidak Perlu Bersaing, Punya Tugas yang Sama
Foto: Abdur Rahman Ramadhan/detikEdu/Direktur Kelembagaan Kemdiktisaintek, Prof Dr Mukhamad Najib di Universitas Paramadina, Senin (29/12/2025).
Jakarta -

Direktur Kelembagaan di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Prof Dr Mukhamad Najib mengatakan, perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) penting untuk bekerja sama guna memperkuat ekosistem pendidikan tinggi nasional. Ia menyebut, kolaborasi menjadi langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan pemerataan kesempatan belajar di seluruh Indonesia.

"Kita tidak perlu bersaing. Kita punya tugas yang sama, PTN dan PTS. Kemudian yang kedua, kita juga bisa mendunia," ujarnya, dalam forum "Urun Rembuk: Masa Depan Perguruan Tinggi Swasta Indonesia" yang digelar di Auditorium Gedung Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kolaborasi PTS-PTN untuk Perkuat Riset dan Inovasi

Dalam paparannya, Najib menjelaskan bahwa kemitraan antara PTS dan PTN bukan hanya soal kerja sama administratif, tetapi dapat memperkuat kapasitas riset, inovasi, dan teknologi di Indonesia. Ia menekankan bahwa setiap perguruan tinggi memiliki keunggulan dan sumber daya yang saling melengkapi.

Najib kemudian mencontohkan praktik kolaborasi yang berhasil di tingkat daerah.

ADVERTISEMENT

"Saya pernah sampaikan misalnya di Lampung, itu ada Universitas Bandar Lampung, kalau bapak ibu pernah dengar ya, itu Bandar Lampung. Nah jadi saya juga surprise, saya datang ke Universitas Bandar Lampung itu, dia showcase hasil-hasil pendidikan dia nah salah satunya dia dapat bahan dari NASA-nya China itu jutaan dolar, itu untuk membuat mikrosatelit untuk mengeksplorasi bulan," paparnya.

Kolaborasi tersebut, menurut Najib, menjadi contoh konkret bagaimana perguruan tinggi swasta bisa berkontribusi dalam proyek besar ketika bersinergi dengan perguruan tinggi negeri yang memiliki keahlian teknis.

"Dia punya duit, punya proposal yang yang disetujui oleh NASA-nya China tapi dia expertise-nya kurang, kemudian dia bekerja sama dengan ITB bekerja sama dengan UI. Nah ITB sama UI dia punya expertise, tapi dia juga punya duit gitu ya, untuk dapat hibahnya si Universitas Bandar Lampung ini. Nah itu kemudian mereka berkolaborasi, mereka mengembangkan mikrosatelit untuk mengeksplorasi Bulan," lanjutnya.

Najib menilai bentuk kerja sama semacam itu merupakan model ideal kolaborasi dalam pendidikan tinggi Indonesia. Ia meyakini, jika kolaborasi PTS dan PTN dapat dijalankan secara konsisten, maka kemajuan sistem pendidikan tinggi nasional akan semakin pesat.

"Dan dengan begitu kalau kita bisa meyakinkan kolaborasi PTN-PTS, saya sangat yakin, karena PR kita ini banyak kita sedang membangun, kita sedang menuju ke satu kemajuan, maka PTS itu harus punya mahasiswa yang cerah," tuturnya.

Gambaran Kerja Sama yang Bisa Dilakukan PTS dan PTN

Sementara itu, Hj Ledia Hanifa Amalia, Anggota Komisi X DPR RI memberikan gambaran konkret bagaimana kolaborasi telah berlangsung. Misalnya, PTN jurusan bahasa memberikan pengabdian masyarakatnya ke PTS untuk mengajar bahasa asing. Kemudian PTS bisa mengirimkan (kuliah lanjutan) ke negara tujuan.

"Misalnya prodi Sastra Jepang (dari PTN), mengajarkan bahasa Jepang (di PTS), prodi Sastra Arab, mengajarkan bahasa Arab, itu sudah terjadi," tutur Ledia.

Ia percaya bahwa kolaborasi PTS dan PTN bisa menjadi bukti nyata penguatan mutu dan daya saing pendidikan tinggi nasional.

Penulis adalah peserta magangHub Kemnaker di detikcom.




(faz/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads