Pemerintah Indonesia dan Rusia telah resmi menandatangani perjanjian pengakuan timbal balik pendidikan dan gelar akademik. Artinya, kini gelar akademik dari Rusia tak perlu disetarakan lagi.
Perjanjian tersebut ditandatangani Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dan Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia, Valery Falkov.
"Naskah perjanjian ini akan semakin memperkuat hubungan Indonesia dengan Rusia, khususnya untuk membuka akses kepada para pemegang gelar akademik untuk melanjutkan pendidikan atau melakukan kegiatan profesional, baik di Indonesia maupun Rusia," ujar Brian, dikutip dari laman Kemendiktisaintek, Minggu (14/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelar S1-S3 dari Rusia Tak Usah Disetarakan Lagi
Dengan adanya kesepakatan ini, pendidikan menengah serta seluruh jenjang pendidikan tinggi S1, S2, dan S3 dari Rusia dan Indonesia kini diakui setara. Lulusan kampus Rusia tak perlu lagi mengajukan penyetaraan ke Kemendiktisaintek untuk kebutuhan tertentu.
"Gelar dari universitas Rusia langsung diakui di Indonesia. Tidak perlu memproses penyetaraan tambahan untuk melanjutkan studi atau memasuki profesi yang mensyaratkan ijazah resmi," tulis unggahan Instagram Kedutaan Besar Rusia di Indonesia @rusdomindo.
Manfaat lain dari kesepakatan ini adalah pemegang gelar S1, S2, serta S3 asal kampus Rusia bisa melanjutkan studi atau bekerja di Indonesia tanpa hambatan administrasi terkait pengakuan ijazah.
Menteri Falkov mengatakan langkah ini merupakan pencapaian penting. Pasalnya, jumlah mahasiswa di universitas Rusia terus meningkat.
Pemerintah RI Buat Program Beasiswa Rusia
Brian mengatakan, Kemendiktisaintek mulai 2026 juga akan membuat program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Rusia. Sementara itu, Brian mengajak mahasiswa Rusia untuk melanjutkan studi S2-S3 di Indonesia. Ia juga mengajak para profesor di Rusia untuk mengajar di kampus RI.
Falkov mengatakan informasi beasiswa di Rusia kini bisa diperoleh lewat situs Study in Rusia. Ia berharap mobilitas akademik Indonesia dan Rusia menjadi lebih mudah, aman, dan jelas, serta menjadikan kedua negara saling membuka lebar kesempatan karier mahasiswa.
(cyu/twu)











































