DPR Dorong Pendataan Mahasiswa Terdampak Bencana, Jangan DO-Pastikan Bisa Makan

ADVERTISEMENT

Duka dari Utara Sumatera

DPR Dorong Pendataan Mahasiswa Terdampak Bencana, Jangan DO-Pastikan Bisa Makan

Novia Aisyah - detikEdu
Senin, 08 Des 2025 18:30 WIB
DPR Dorong Pendataan Mahasiswa Terdampak Bencana, Jangan DO-Pastikan Bisa Makan
Banjir genangi Tukka, hambat penyaluran bantuan. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Jakarta -

Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayanti menyebut saat ini sudah mulai terasa bagaimana kondisi mahasiswa-mahasiswa terdampak yang tidak berada di lokasi bencana di Sumatera. Ia mengajak Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) serta kampus-kampus agar bergotong-royong membantu dan memikirkan sistem untuk menyelamatkan mereka.

Ada beberapa hal yang menurutnya perlu segera dilakukan. Pertama, Esti menekankan, jangan sampai para mahasiswa tersebut tidak bisa makan.

"Mungkin kampus menyerukan kepada alumninya, tetapi dengan mendata terlebih dahulu berapa mahasiswa terdampak yang berada di kampus itu," ujarnya dalam rapat Komisi X DPR RI bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Senin (8/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minta Kampus Pastikan Mahasiswa Bisa Tetap Kuliah

Ia juga mengajak Kemdiktisaintek bekerja sama dengan semua kampus, baik negeri maupun swasta, dalam memastikan para mahasiswanya yang terdampak bencana di Sumatera tetap bisa kuliah, walaupun tidak bisa membayar UKT.

ADVERTISEMENT

"Berapa lama? Setidaknya pasti minimal dua semester. Itu minimal," tegasnya.

Esti menekankan, agar bantuan makanan dan UKT tepat sasaran, perlu ada pendataan yang akurat dan cepat.

"Boleh dia berasal dari Sumatera Utara, tapi harus jelas Sumatera Utara yang terkena dampak," ucapnya.

"Saya berharap ini cepat dan kampus kita dorong setidaknya mahasiswanya bisa makan, baik itu alumni atau mungkin juga dari masyarakat sekitar," ungkapnya lagi.

Ia juga menegaskan, Kemdiktisaintek perlu memastikan seberapa jauh kemampuan kampus untuk bisa membantu mahasiswanya.

Esti menilai, perlu ada subsidi bagi perguruan tinggi jika jumlah mahasiswanya yang berasal dari daerah bencana mencapai ratusan orang. Subsidi ini, ia menekankan, tidak boleh hanya ditujukan ke kampus negeri.

"Apa yang bisa kita berikan kepada kampus tersebut. Karena kalau kampus itu nanti ratusan mahasiswa berasal dari daerah bencana lalu, kita tidak ada subsidi kepada mereka, itu juga berat. Dan kita tidak boleh berpikirnya hanya yang negeri, negeri, negeri. Tidak," ujarnya.

Minta Tak Ada DO Dulu pada Mahasiswa Terdampak

Ia juga berharap ada dispensasi akademik dan kepastian mengenai skema dispensasinya. Esti meminta agar kampus berhenti melakukan drop out (DO) dulu terhadap mahasiswa yang terdampak bencana.

"Sementara setop dulu nih soal DO karena tidak bisa menyelesaikan tepat waktu skripsinya. Kita bisa menggambarkan kalau mereka sedang dalam situasi yang secara psikologis terdampak bencana, mungkin juga akan menghambat," jelasnya.




(nah/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads