Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Muhammad Madyan S E M Si M Fin menyatakan sikap Unair menyusul jatuhnya korban jiwa hingga kekerasan pada gelombang unjuk rasa sejak pekan lalu.
"Duka yang mendalam dari segenap keluarga besar Universitas Airlangga atas jatuhnya korban jiwa maupun korban luka dalam peristiwa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Peristiwa ini merupakan manifestasi dari gejolak sosial politik di tengah masyarakat yang terjadi pada akhir-akhir ini," ucapnya di kampus Unair, Surabaya, disiarkan dalam kanal YouTube Universitas Airlangga, Rabu (3/9/2025).
Madyan menyatakan Unair mendorong negara untuk menjamin keamanan, ketentraman, dan keselamatan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Unair mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya dalam penegakan hukum yang transparan dan adil, terutama terhadap pelaku kekerasan yang telah menimbulkan korban jiwa," ucapnya.
"Segera melakukan pemulihan kondisi sosial, politik, dan ekonomi bangsa," sambung Madyan.
Madyan mengatakan Unair juga menekankan pentingnya demokrasi. Pihaknya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menjaga ruang demokrasi dengan menyuarakan kebenaran dan kebebasan berpendapat.
"Unair menghimbau kepada pihak yang berwenang agar mendengarkan aspirasi masyarakat dan mengambil langkah strategis demi terciptanya situasi yang kondusif," ucapnya.
Waspada Adanya Provokasi
Madyan menyatakan pihaknya juga mengimbau warga agar tetap waspada terhadap potensi provokasi yang tidak bertanggung jawab dan merugikan masyarakat luas.
"Mengedepankan aksi damai, terorganisir dan bermartabat dalam memperjuangkan keadilan," ucapnya.
"Menghentikan segala bentuk kekerasan termasuk perusakan fasilitas umum," ujar Madyan.
Lebih dari 100 Orang di Surabaya Mendapat Perawatan Medis
Melansir Antara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan lebih dari 100 orang sempat mendapatkan penanganan medis usai aksi demo, termasuk dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Malang RSUD dr. Soetomo Surabaya.
"Saya pastikan mereka semua di dalam pembiayaan Pemprov Jawa Timur karena dua-duanya juga rumah sakitnya milik Pemprov Jatim," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Sementara itu, sisi barat Gedung Negara Grahadi di Jalan Raya Gubernur Suryo Surabaya dibakar massa pada Sabtu (30/8/2025) malam sekitar pukul 21.38 WIB. Pembakaran terjadi sekitar 1 jam usai Khofifah menemui demonstran.
(twu/faz)