Tak lagi menggunakan istilah ospek, hari pertama masuk kuliah kini dikenal dengan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Namun, ada yang menarik dalam temuan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto di Universitas Indonesia (UI).
Sebelum membuka PKKMB UI, Brian bercerita dirinya sempat singgah di kantin Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FIMIPA) UI. Di sana ia bertemu dengan seorang mahasiswa yang menyatakan bila di kampus jaket kuning itu masih ada ospek.
"Saya tanya Pak Rektor, gimana di UI masih ada ospek nggak? Eh katanya masih ada Pak Rektor," ujar Brian menghadap ke Rektor UI, Heri Hermansyah di acara Pembukaan PKKMB UI di Gedung Balairung Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (5/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski masih ada, sang mahasiswa dari program studi (prodi) Biologi itu mengaku ospek di UI tidaklah menyeramkan. Hal itu dikarenakan ospek tak lagi diliputi oleh bentakan-bentakan dari kakak tingkat.
"Tapi udah nggak bentak-bentak katanya," imbuhnya.
Respons Rektor UI
Terkait masih adanya ospek di UI, Rektor UI berikan jawaban. Menurutnya ospek masa kini dikembalikan spiritnya dan disebut sebagai orientasi.
"Orientasi itu artinya, ada mahasiswa, ada lulusan SMA, dari kehidupan SMA kemudian memasuki kehidupan kampus. Di sini mereka belum tahu apa-apa. Bahkan kemudian diberikanlah orientasi mengenai UI itu seperti apa, kehidupan mahasiswa itu seperti apa," beber Heri.
Melalui orientasi diharapkan ada perubahan yang hadir di kehidupan mahasiswa baru. PKKMB UI memberikan berbagai materi, termasuk masalah kekerasan yang tengah menjadi perhatian penting UI.
"Ada kekerasan seksual, kekerasan verbal, kekerasan fisik, dan macam-macam. Sehingga mahasiswa bisa aware, mana yang boleh, mana yang tidak , sehingga mereka tidak terjebak dengan kekerasan tersebut," ungkapnya.
Pada proeses orientasi, UI juga membekali mahasiswa dengan kesadaran mengenai narkoba, asusila, dan masalah-masalah kekinian yang zaman dulu tidak pernah ada tetapi kini muncul.
"Sehingga mereka masuk UI tidak hanya menjadi sarjana sesuai dengan bidang keilmuannya, tapi kemudian juga mereka matang sebagai seorang manusia yang kemudian siap untuk terjun di masyarakat nantinya," katanya
"Baik di masyarakat tempat mereka bekerja, maupun di masyarakat tempat mereka nanti berkeluarga dan berkembang," tandas Heri.
(det/nwk)