Dulu Doktor Berstatus Satpam Kampus, Iskandar Kini Jadi Profesor UIN STS Jambi

Pasti Liberti Mappapa - detikEdu
Kamis, 15 Mei 2025 07:30 WIB
Iskandar Nazari saat membawakan orasi ilmiah dalam acara pengukuhan guru besar UIN STS Jambi, Rabu (14//5/2025) Foto: Dok. Youtube UIN STS Jambi
Jakarta -

Berbekal ketekunan dan kerja keras, Iskandar Nazari berhasil mewujudkan mimpinya meraih jabatan akademik tertinggi di perguruan tinggi. Iskandar dikukuhkan sebagai guru besar bidang Psikologi Pendidikan di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi, Rabu (14/5/2025).

Dalam acara pengukuhan tersebut, Iskandar membawakan orasi ilmiah berjudul Restorasi "Ruhiologi" dalam Pendidikan Holistik Abad 21. Perjuangan Iskandar meraih gelar profesor penuh jalan berliku.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN STS itu menceritakan kisah hidupnya dengan suara bergetar saat acara pengukuhan yang berlangsung di Auditorium Chatib Quzwain, UIN STS.

Usai menuntaskan studi doktoral bidang Psikologi Pendidikan di Universiti Kebangsaan Malaysia pada akhir 2008, dosen yang lahir di Kerinci pada 1975 itu memutuskan kembali ke Jambi.

Hanya saja ia harus mengalami kenyataan pahit menjadi pengangguran bergelar doktor. Saat itu, belum ada satu kampus pun yang menampungnya sebagai dosen meski pada namanya tersandang gelar akademik mentereng.

"Gelar doktor sudah di tangan tapi pintu-pintu pekerjaan belum terbuka. Saya kembali ke rumah bukan sebagai dosen tapi sebagai pengangguran bergelar doktor. Itulah masa paling sunyi dalam hidup saya," ujar suami Denny Defrianti itu.

Takdir membuka jalur tak terduga bagi Iskandar. Awal 2009, Rektor IAIN STS Jambi Prof Dr Mukhtar Latif, MPd memintanya untuk menjadi staf ahli rektor. Namun status formalnya terkendala birokrasi. Supaya honorarium untuknya bisa dibayarkan, Iskandar mau tidak mau harus menerima status sebagai tenaga honorer satpam kampus.

"Saya membantu dan mendampingi beliau (rektor), tapi karena keterbatasan birokrasi, satu-satunya SK yang bisa dikeluarkan waktu itu adalah berstatus honor sebagai satpam untuk bisa dibayar," ujarnya.

Ia menyambung,"Insentifnya dengan senang hati saya terima dengan ikhlas, saya jalani dengan penuh rasa syukur karena saya tahu ilmu bukan soal status tapi keberkahan."

Iskandar menjalani status tenaga honorer satpam hampir 1 tahun. Kemudian pada akhir 2009, putra guru SD bernama Nazari Syarif itu berhasil lulus dalam tes CPNS dosen.



Simak Video "Video: Cek Isi Ransel Ira Wibowo yang Dipakai untuk Naik Gunung"

(pal/nwk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork