Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam meluncurkan Program PRIMA (Professional Readlines Through Internship and Mentorship for Academics). PRIMA ditujukan secara khusus untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Dengan kata lain, mahasiswa PTKI baik negeri maupun swasta nantinya bisa mengikuti program ini. Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Suyitno menyebutkan PRIMA bersifat wajib dan akan menjadi jawaban untuk mempersiapkan lulusan PTKI bisa diterima di dunia kerja.
Alumni PTKI menurutnya memiliki jumlah yang begitu besar. Namun, lapangan pekerja yang hadir terbatas dan telah berkembang dengan cukup signifikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini akan menuntut alumni PTKI memiliki soft skill untuk dapat bersaing. Di PRIMA, mahasiswa akan belajar langsung di dunia kerja, memperluas wawasan, dan keterampilan praktis yang dibutuhkan industri masa kini.
"Lahirnya program yang digagas Direktorat Diktis ini harapannya menjadi jembatan, bahwa negara hadir untuk memberikan jembatan agar PTKI sadar betul akan kebutuhan, bagaimana mengafirmasi kebutuhan dunia kerja," kata Suyitno dikutip dari laman Kemenag, Minggu (4/5/2025).
"Saya mengatakan bahwa ini sifatnya wajib. Jadi para pimpinan PTKI jangan berpuas diri jika sudah meluluskan mahasiswa, tetapi juga memikirkan anak ini bagaimana kedepan," sambungnya.
Kelebihan Program PRIMA Magang PTKI
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron menjelaskan PRIMA bukanlah sekedar program magang biasa. Program ini hadir sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak dalam meningkatkan kompetensi lulusan PTKI.
"Agar selaras dengan dunia kerja yang terus berubah, kita ingin lulusan PTKI tidak hanya kuat dalam keilmuan, tetapi juga Tangguh secara karakter, terampil dalam praktik dan siap beradaptasi di tengah kompleksitas dunia nyata," bebernya.
Untuk itu PRIMA di desain dengan sistem khusus, yakni pendampingan dan monitoring oleh profesional di lapangan. Dengan begitu mereka dapat pengalaman nyata di luar bangku kuliah yang dapat diintegrasikan ilmu akademik dengan realita praktek kerja.
Mahasiswa yang mengikuti PRIMA tidak hanya akan memperkuat kompetensi akademik dan profesional. Mereka juga akan membangun jejaring, meningkatkan rasa percaya diri, dan mempersiapkan diri lebih baik untuk karier masa depan mereka.
"Saya berharap semoga program ini dapat berjalan lancar, membawa manfaat yang besar, dan menjadi contoh peningkatan kualitas Pendidikan tinggi keagamaan Islam secara nasional, semoga Allah memberkahi setiap Langkah kita," pungkas Sahiron.
(det/faz)