Kemenag Siapkan Sanksi Diskualifikasi-Pidana untuk Cegah Joki di UM-PTKIN 2025

ADVERTISEMENT

Kemenag Siapkan Sanksi Diskualifikasi-Pidana untuk Cegah Joki di UM-PTKIN 2025

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 04 Mei 2025 09:00 WIB
Suasana UTBK SNBT 2025 di IPB
Ilustrasi UM-PTKIN. Foto: Website IPB
Jakarta -

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) akan berlangsung pada Juni 2025 mendatang. Penyelenggara seleksi menyatakan telah mengantisipasi sejumlah model kecurangan salah satunya praktik perjokian.

Koordinator Pokja Penjaminan Mutu UM-PTKIN, Zulfahmi Alwi menyampaikan telah menyiapkan pengamanan untuk mencegah adanya joki selama pelaksanaan UM-PTKIN pada Juni 2025 mendatang.

Zulfahmi melihat maraknya joki ujian yang menggunakan alat teknologi canggih. Berdasarkan kasus pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025, salah satu modus kecurangan yang terungkap adalah pemakaian kamera di kacamata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang joki sudah makin banyak dengan cara-cara yang canggih, mulai dari kacamata berkamera sampai alat yang dipasang di behel gigi," katanya dilansir dari laman Pendis Kementerian Agama, Sabtu (3/5/2025).

Seperti diketahui, panitia UTBK SNBT 2025 menemukan praktik kecurangan seperti aplikasi perekam layar, alat pendengar khusus serta alat yang menghubungkan komputer ujian ke jaringan luar lewat remote desktop dan proxy.

ADVERTISEMENT

Berkaca dari kasus-kasus tersebut, panitia UM-PTKIN telah menyiapkan langkah pencegahan. Seperti pengecekan fisik, pemeriksaan dengan metal detector dan memeriksa setiap barang milik peserta.

"Kami akan mengkaji temuan-temuan ini lebih mendalam dan memastikan ujian bebas dari praktik joki," kata Zulfahmi.

Sanksi bagi Joki/Peserta yang Langgar Aturan UM-PTKIN

Zulfahmi mengatakan setiap pelaku kecurangan saat UM-PTKIN akan diberikan sanksi. Peserta yang curang akan didiskualifikasi langsung.

Sanksi juga bisa berupa tindak pidana jika ada unsur pidana. Zulfahmi dan pihaknya takkan segan menyerahkan ke pihak kepolisian.

"Sanksinya tegas. Kalau ada unsur pidana, kami tidak ragu untuk menyerahkan ke pihak berwenang," ujarnya.

Ada 24 Paket Soal Berbeda untuk Cegah Kebocoran

Koordinator Pokja Sistem Seleksi Elektronik (SSE), Haris Setiaji mengatakan pencegahan kebocoran soal UM-PTKIN dilakukan dengan adanya 24 paket soal berbeda.

"Kalau ada peserta sakit dengan bukti dokumen resmi, kami jadwalkan ulang dengan paket soal yang berbeda. Kalau ada yang merekam paket soal pertama, kami santai saja, karena masih punya banyak cadangan," kata Haris.

Pelaksanaan UM-PTKIN tepatnya akan digelar pada 10-12 Juni 2025. Saat ini, pendaftaran peserta masih berlangsung hingga 31 Mei 2025.

Layaknya UTBK dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), UM-PTKIN juga jalur seleksi masuk PTKIN dengan skema ujian tulis berbasis komputer. Peserta nantinya harus mengerjakan empat jenis soal.

Mulai dari soal penalaran akademik (PA). Soal penalaran akademik terdiri dari penalaran verbal, penalaran gambar, dan penalaran kuantitatif.

Kemudian ada soal penalaran matematika hingga literasi bahasa. Salah satu ciri khas dari UM-PTKIN adalah soal literasi ajaran Islam. Pada subtes ini peserta harus menyelesaikan soal tentang Al-Qur'an, Hadis, Fikih, dan Sejarah Kebudayaan Islam.




(cyu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads