UM Maumere Pernah Terima Kelapa sampai Batu Merah buat UKT

ADVERTISEMENT

UM Maumere Pernah Terima Kelapa sampai Batu Merah buat UKT

Cicin Yulianti - detikEdu
Rabu, 29 Mei 2024 17:00 WIB
Kampus UM Maumere
UM Maumere. Foto: muhammadiyah.or.id
Jakarta -

Universitas Muhammadiyah Maumere mempunyai solusi menarik dalam meringankan beban biaya kuliah mahasiswa. Kampus ini mengizinkan mahasiswa membayar pakai kelapa hingga batu merah.

"Selain pisang dan kepala itu pernah ada juga alpukat mentega, kualitasnya juga bagus," kata Rektor UM Maumere, Erwin Prasetyo kepada detikEdu, Rabu (29/5/2024).

Erwin menjelaskan kebijakan ini sudah berlaku sejak 2018 silam. Tiap tahun, UM Maumere menerima pembayaran kuliah lewat hasil bumi dari 2 sampai 3 mahasiswa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enggak banyak sih, paling sekitar 2-3 orang tiap tahun. Mereka kalau ada kesulitan baru larinya ke cara pembayaran ini," ujar Erwin.

Hasil Bumi Dimanfaatkan Kampus

Erwin mengatakan hasil bumi yang diserahkan mahasiswa untuk membayar kuliah dibeli dosen atau kampus. UM Maumere pun memiliki jaringan pengepul untuk memasarkannya.

ADVERTISEMENT

"Kami punya kerja sama dengan pengepul untuk mengantisipasi kalau kita kewalahan, tapi kalau tidak kami selesaikan sendiri," ujarnya.

Tak cuma hasil bumi, UM Maumere juga menerima hasil kerajinan tangan berupa tenun ikat hingga selendang. Di tahun-tahun sebelumnya pun ada mahasiswa yang membayar pakai batu merah.

"Memang setiap tahun enggak banyak yang melakukan itu dan ini hasil bumi ini tidak terbatas pada hasil bumi, tapi kenyataannya juga ada yang menyetor batu merah, terus ada juga yang orang tuanya pengrajin tenun ikat," tutur Erwin.

Tak sedikit dari kerajinan tersebut dikelola kampus sebagai souvenir untuk tamu. Erwin berharap, langkah ini dapat meningkatkan motivasi siswa yang terkendala untuk tetap semangat berkuliah.

"Kita ada UPT pengelola hasil bumi, yang kita tunjuk itu fakultas sains dan bisnis. Hasil bumi yang datang itu tidak banyak, karena sistemnya uang kuliah diangsur tiap bulan bisa Rp 200-300 ribu kalau pisang itu sekitar 2-3 tandan," jelas Erwin.

Sebagai bentuk dukungan bagi mahasiswa, UM Maumere pun tak pandang bulu dalam menawar hasil bumi. Meski harga pasaran suatu bahan tengah turun, tetapi UM Maumere tetap memberi penawaran sesuai harga rata-rata.

"Hasilnya kita periksa, ada proses tawar-menawar juga sesuai dengan harga di pasar supaya tidak merugikan mahasiswa. Sekalipun lagi musim banjir, kami masih tawar dengan harga rata-rata, enggak jadi turun," pungkas Erwin.




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads