Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan kegiatan deklarasi UPH Bebas dari Kekerasan Seksual. Acara ini bertujuan untuk mendorong masyarakat dan komunitas kampus di UPH agar terlibat dalam mencegah kekerasan seksual.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pre-Event ELEFAITH (Elevating Faith) 2024, Kamis (7/3) yang lalu.
Mengusung tema 'Empowering UPH Community to Stand Against Sexual Harassment', acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Departemen Student Life UPH, Student Development & Alumni Relations (SDAR) UPH, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UPH, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPH, Ambassadors of UPH, serta unit fakultas, Unit Layanan Mahasiswa (ULM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Associate Provost for Faith and Learning Integration UPH Hendra Thamrindinata, S.Si., M.Div., M.A. (Th.), Ph.D. (Cand.) mengatakan gerakan yang dilakukan oleh para mahasiswa UPH ini sangat penting untuk mencegah kekerasan seksual di kampus.
"Kami dari rektorat mendukung 100 persen kampanye yang dimulai dari kalangan mahasiswa ini. Gerakan tidak harus selalu dari atas, tetapi juga bisa dari bawah supaya semakin meningkatkan kepedulian dari mahasiswa itu sendiri. UPH menyambut baik kegiatan ini dan berharap semakin banyak mahasiswa yang bersimpati dan ikut mendukung kampanye anti kekerasan seksual melalui kegiatan ELEFAITH ini," ucapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/3/2024).
Sementara itu, Koordinator Social Campaign ELEFAITH 2024Dominique Dolpin menyampaikan kegiatan Deklarasi UPH Bebas dari Kekerasan Seksual ini sangat penting dilakukan, lantaran kekerasan seksual masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang.
Selain itu, masih banyak korban kekerasan seksual yang merasa takut untuk mengekspresikan mereka adalah korban. Dengan adanya deklarasi tersebut, juga menunjukkan bahwa seluruh komunitas di UPH bisa menjadi garda terdepan dalam mengatasi kekerasan seksual.
"Kami berharap teman-teman mahasiswa, dosen, dan juga para staf di UPH mempunyai kesadaran bahwa kekerasan seksual sangat bisa terjadi di sekitar kita. Kita sebagai komunitas harus bergandengan tangan untuk menghadapi dan mengawal kekerasan seksual yang terjadi di sekitar kita," imbuh mahasiswi dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi UPH angkatan 2021 ini.
Di sisi lain, Ambassadors of UPH Angela Rosari Lowell Saputan mengemukakan deklarasi tersebut menjadi bukti UPH adalah kampus anti kekerasan seksual. Mahasiswi Prodi Teknik Sipil angkatan 2022 ini berharap, dengan adanya kegiatan ini seluruh mahasiswa UPH memiliki kesadaran bahwa kekerasan seksual adalah hal yang salah dan perlu ditolak.
"Ambassadors of UPH sendiri merupakan bagian dari Satgas PPKS UPH. Maka dari itu, kami dengan tegas turut menolak dan mengajak bersama-sama mahasiswa yang lain untuk memerangi kekerasan seksual di kampus. Selain itu, kami juga turut aktif berdiskusi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) dalam pembuatan modul serta membahas mengenai isu-isu kekerasan seksual di kampus," kata Angela.
![]() |
Acara dilanjutkan dengan menempelkan telapak tangan yang telah dilumuri cat berwarna ke sebuah papan, sebagai simbol menolak kekerasan seksual terjadi di lingkungan kampus.
Setelah itu, para perwakilan pimpinan organisasi kemahasiswaan UPH membacakan Deklarasi UPH Bebas dari Kekerasan Seksual secara serentak. Berikut ini bunyi deklarasi tersebut.
Kami akan mengasihi sesama manusia seperti kami mengasihi diri kami sendiri, seperti yang diajarkan dan diwujudnyatakan oleh Kristus, Tuhan kami, dan berdasarkan Alkitab sebagai Firman Allah.
Kami akan menumbuhkembangkan kehidupan kampus yang bebas dari kekerasan dalam bentuk apa pun juga, termasuk kekerasan seksual di antara mahasiswa, pendidik, tenaga kependidikan, dan warga kampus UPH, sebagai bentuk kasih kami kepada sesama manusia dan ketaatan kami yang mutlak kepada ajaran Alkitab.
Kami berkomitmen untuk menjunjung tinggi pelaksanaan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual yang berlandaskan prinsip kebenaran, keadilan, dan kasih; yang diajarkan Alkitab.
Selain deklarasi, acara ini juga menghadirkan penampilan musik dan tarian dari sejumlah UKM UPH, yakni Spirit Dance Company (SDC) UPH, Lighthouse Singers UPH (LHU), dan Art Band.