5 Organisasi Kemahasiswaan UPH Dapat Dana Hibah dari Kemendikbudristek

ADVERTISEMENT

5 Organisasi Kemahasiswaan UPH Dapat Dana Hibah dari Kemendikbudristek

Yudistira Perdana Imandiar - detikEdu
Senin, 31 Jul 2023 09:07 WIB
Ormawa UPH
Foto: UPH
Jakarta -

Sebanyak lima organisasi kemahasiswaan Universitas Pelita Harapan (UPH) berhasil mendapatkan pendanaan dengan nilai total sebesar Rp 192 juta melalui program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2023. Program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini memberikan kesempatan kepada perguruan tinggi untuk meningkatkan kapasitas ormawa melalui pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini juga bertujuan sebagai wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan soft skills, memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, mampu menyelesaikan masalah, komunikatif, kolaboratif, memiliki literasi teknologi informasi, berjiwa kepemimpinan, serta bertindak positif dan produktif atas dorongan nurani.

Dalam prosesnya, perguruan tinggi mengusulkan proposal kegiatan yang disusun oleh ormawa aktif program sarjana. Proposal penelitian tersebut terdiri dari paparan terkait strategi pembinaan dan penguatan kapasitas ormawa, tujuan yang ingin dicapai, bentuk-bentuk sistem pendukung perguruan tinggi untuk pelaksanaan PPK Ormawa, serta subproposal yang disusun oleh ormawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap tim dapat memilih salah satu topik untuk menciptakan kegiatan atau program di desa, sesuai dengan potensi dan masalah yang ditemukan. Seluruh proses seleksi berlangsung pada Februari-Mei 2023. Kemudian, pada 14 Juni 2023 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek menetapkan sebanyak 608 judul subproposal dari 199 perguruan tinggi berhak menerima pendanaan.

Berikut ini lima organisasi kemahasiswaan UPH yang berhasil menerima pendanaan PPK Ormawa 2023 dari Kemendikbudristek.

ADVERTISEMENT

1. BEM-UPH

Proposal penelitian BEM UPH yang berjudul 'Inisiasi Desa Olahraga di Desa Cikande Melalui Penerapan Coaching Clinic, Literasi, Duta Olahraga, dan Festival Bulu Tangkis' meraih pendanaan sebesar Rp 38,5 juta. Proposal tersebut lahir dari BEM UPH yang melihat perlunya keseimbangan antara pola hidup sehat dengan kesibukan masyarakat di Desa Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang mayoritas berprofesi sebagai buruh.

Di sisi lain, Ketua BEM UPH periode 2022-2023 Aldy M Fanggidae menjelaskan sebenarnya ketertarikan dan minat masyarakat terhadap olahraga khususnya bulutangkis cukup tinggi. Hal ini juga dibuktikan dengan beragam prestasi dan aktivitas olahraga di sana.

"Minat mereka terhalang dengan belum adanya pembekalan profesional dan sarana prasarana yang mendukung. Untuk itu melalui program ini, kami akan membangun infrastruktur lapangan, pelatihan profesional (coaching clinic), festival bulutangkis, serta menjadikan Cikande sebagai desa percontohan dalam olahraga bulu tangkis. Kegiatan ini juga menjadi wujud penerapan salah satu aspek dalam Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)," jelas mahasiswa program studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPH angkatan 2020 tersebut.

2. Himpunan Mahasiswa Program Studi Farmasi (HMPS Farmasi) UPH

PPK Ormawa 2023 menjadi peluang bagi HMPS Farmasi UPH untuk memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui pembuatan minyak atsiri. Dengan proposal penelitian berjudul 'Pemanfaatan Lengkuas Menjadi Minyak Atsiri Berbasis Teknologi Konvensional sebagai Upaya Meningkatkan SDM di Desa Batok', HMPS Farmasi UPH melihat desa yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu memiliki komoditas lengkuas yang melimpah. Namun, harga jual komoditas tersebut anjlok, yaitu pada 2020 senilai Rp 20.000/kg, kemudian menjadi Rp 10.000/kg pada 2021 hingga saat ini.

Berdasarkan hal itu, dengan dana hibah senilai Rp 38,5 juta, HMPS Farmasi UPH ingin mengedukasi para warga agar mampu mengolah lengkuas dengan alat penyulingan yang mudah dibuat dan didapatkan, seperti panci dan selang.

"Alat penyulingan dapat digunakan untuk mengolah lengkuas menjadi minyak atsiri yang memiliki nilai jual lebih tinggi, di mana setiap 1 kg lengkuas dapat menghasilkan 10 ml minyak atsiri dengan harga jual Rp 80 ribu. Saat ini, kami sedang merancang alat penyulingan yang optimal untuk dijadikan contoh ketika kegiatan workshop bersama warga. Hal ini penting dilakukan karena masyarakat di Desa Batok minim pengetahuan dan fasilitas untuk mengolah bahan baku. Nantinya, warga akan merakit secara mandiri alat yang komponennya telah kami persiapkan dari dana yang telah dipercayakan kepada kami," terang mahasiswi Prodi Pendidikan Farmasi UPH angkatan 2021 Jessica Laurencia.

3. Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia (HMPS PK) UPH

Kepedulian terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan tanaman obat keluarga menjadi latar belakang HMPS PK UPH mengikuti PPK Ormawa 2023. Dengan proposal penelitian yang berjudul 'Peningkatan Sumber Daya Manusia Melalui Pembudidayaan Tanaman Samsit sebagai Tanaman Obat Keluarga di Desa Marga Mulya', HMPS PK UPH ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam mengelola tanaman obat keluarga di desa yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten, tersebut. Berkat kepedulian ini, HMPS PK UPH meraih dana hibah sebesar Rp 38 juta.

"Kami ingin mengedukasi masyarakat, untuk mampu membudidayakan dan memanfaatkan dengan maksimal tanaman obat tradisional sebagai pengobatan alternatif. Program ini juga sekaligus menjadi upaya pelestarian pengetahuan tradisional tentang tanaman obat yang mungkin telah luntur dalam masyarakat modern," jelas mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia angkatan 2021 Raynaldy Marthin Elia.

4. Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (HMPS PIPS) UPH

Dalam proposal penelitian yang berjudul 'Pemberdayaan Masyarakat Desa Ciakar Melalui Peran Sekolah Perempuan dalam Meningkatkan Kesadaran Gender, Hak dan Kewajiban Perempuan: Pendekatan Comfortable Discourse', HMPS PIPS UPH menyoroti minimnya kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender, serta edukasi terkait hak dan kewajiban perempuan di Desa Ciakar, Kabupaten Tangerang, Banten.

Selain itu, HMPS PIPS UPH juga menekankan parenting menjadi salah satu kewajiban orang tua dalam mendidik anak-anaknya. Seluruh program ini akan dilakukan dengan memanfaatkan dana hibah sebesar Rp 38,5 juta.

"Minimnya kesadaran ini merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan literasi teknologi dan keterbatasan ekonomi. Maka dari itu, kami menyiapkan kurikulum yang diharapkan mampu membantu kaum perempuan di Desa Ciakar untuk semakin menyadari perannya sebagai seorang perempuan. Melalui program ini, kami juga berharap dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat Desa Ciakar," ungkap mahasiswi Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan UPH angkatan 2020 Caroline Dwi Surya.

5. Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPS PGSD) UPH

Pengelolaan yang kurang maksimal terhadap potensi dan sumber daya yang ada di Desa Tanjung Burung menjadi perhatian bagi HMPS PGSD UPH dan membawa mereka meraih dana hibah sebesar Rp 38,5 juta.

Dengan judul proposal penelitian 'Pengembangan Literasi Masyarakat Desa Tanjung Burung Melalui Kegiatan Storytelling, Direct Learning, dan Membaca Nyaring untuk Mendukung Program SDGs Desa', HMPS PGSD UPH ingin menciptakan SDM berkualitas atau Sustainable Development Goals (SDGs) pada desa yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten, tersebut.

Berdasarkan survei yang dilakukan, dengan jumlah penduduk sebanyak 7.391 jiwa, mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Tanjung Burung adalah nelayan dengan pendapatan kurang dari Rp 75.000/hari. Tidak hanya itu, masyarakat desa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi hanya 3%. Hal lainnya, 97% perempuan tidak memiliki pekerjaan yang mampu menghasilkan pendapatan tambahan bagi keluarga.

"Maka dari itu, sebagai langkah awal meningkatkan SDM di Desa ini kami ingin mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi melalui kehadiran Pojok Literasi," tutur mahasiswi Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPH angkatan 2020 Monica Lilis Ningtias.

Seluruh program tersebut direalisasikan pada bulan Juni-Oktober 2023 dan ditutup dengan pembuatan laporan akhir. Implementasi program dana hibah ini merupakan salah satu bentuk penerapan nilai-nilai yang diberikan UPH, yaitu menjadi calon pemimpin masa depan yang membawa transformasi dan dampak positif bagi masyarakat.




(ncm/ncm)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads