Bukan Kampus, Kepala Otorita Tegaskan Stanford Hanya Bangun Pusat Riset di IKN

ADVERTISEMENT

Bukan Kampus, Kepala Otorita Tegaskan Stanford Hanya Bangun Pusat Riset di IKN

Tim detikNews & Tim detikFinance - detikEdu
Kamis, 14 Mar 2024 10:30 WIB
Begini Penampakan Logo IKN yang Baru Dirilis
Ini daftar kampus asing yang siap hadir di IKN termasuk Stanford University. Foto: Pool/Screenshot Youtube Sekretariat Presiden
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Indonesia dihebohkan dengan berbagai universitas top dunia yang akan membuka kampusnya di Ibu Kota Nusantara (IKN). Salah satu dari daftar tersebut adalah Stanford University.

Terkait hal tersebut, Kepala Otorita IKN (OIKN) Bambang Susantono menjelaskan fakta baru. Ternyata bukan kampus, universitas unggulan asal Amerika Serikat itu hanya membangun pusat riset pada Mei 2024 mendatang.

Bukan baru, kehadiran pusat riset Stanford ini sudah diproses cukup lama, sekitar bulan September lalu. Terkait alasan mengapa baru pusat riset, Bambang menjelaskan untuk membangun sebuah kampus diperlukan banyak hal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya adalah kita ingin membangun pusat riset dulu karena kalau mau membangun universitas butuh banyak hal ya. Jadi kita mulai dari riset dan untuk riset ini kita bekerja sama dengan alumni Stanford," tuturnya dikutip dari detiknews, Kamis (14/3/2024).

Pusat Riset dan Penelitian di IKN

Di kesempatan berbeda, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik atau Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw menyatakan, OIKN telah menyediakan lahan seluas 3 hektare di kawasan inti IKN yang akan dipergunakan sebagai pusat riset dan penelitian.

ADVERTISEMENT

Banyaknya pusat riset ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai universitas, termasuk Stanford University. Seluruhnya akan tergabung dalam Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURaD) atau Nusantara Institute.

Hal ini untuk mewujudkan Nusantara menjadi kota yang berperan sebagai living lab. Tidak hanya kampus top luar negeri ada juga kampus dalam negeri dan lembaga terkait yang selaras dengan area riset sebagai upaya mendukung target Net Zero Emission 2060 Indonesia.

"Sedangkan dari dalam negeri, enam universitas negeri telah berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan pusat riset IKN-Hub di Nusantara," ujar Troy dikutip dari detikfinance.

Melalui kerja sama dengan banyak pihak, lembaga yang tergabung dalam Nusantara Institute diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset dan inovasi. Terutama dalam rencana pembangunaan IKN dan mendukung pencapaian key performance indicator (KPI) IKN.

Berbagai lembaga yang sudah dipastikan hadir yakni:

  • Stanford-Doerr School of Sustainability
  • Columbia University
  • University of Turku Finland
  • Universitas TU Delft
  • Universitas Leiden
  • Universitas Rotterdam
  • Universitas Indonesia
  • Institut Teknologi Bandung
  • Universitas Gadjah Mada
  • IPB University
  • Universitas Mulawarman
  • Universitas Brawijaya
  • BRIN
  • Kemendikbudristek
  • LPDP
  • PT Pertamina (Persero)

Sedangkan area riset yang dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian, antara lain energi, pangan, dan transportasi, sosial dan humaniora, well-being dan konservasi lingkungan, serta teknologi dan informatika.

Nah itulah berbagai lembaga yang siap masuk ke IKN termasuk Stanford University. Siap menyambutnya detikers?




(det/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads