Handa S. Abidin resmi dilantik menjadi Rektor President University. Upacara pelantikan tersebut berlangsung pada Rabu (31/1) di Auditorium Charles Himawan, Gedung A lantai 5, Kampus President University di Jababeka Education Park, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi.
Dalam sambutannya, Handa Abidin menekankan President University akan terus berupaya meningkatkan kinerja dalam mendorong diplomasi dan meningkatkan devisa melalui bidang pendidikan. Adapun upaya tersebut dilakukan di antaranya dengan membuka pendaftaran bagi mahasiswa asing dari berbagai negara untuk berkuliah di President University.
"Ke depan kami ingin jumlah mahasiswa asing di President University meningkat menjadi sekitar 30%," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan semakin banyaknya jumlah mahasiswa asing, dia meyakini peluang mewujudkan hal tersebut semakin terbuka.
"Peluang ini sangat terbuka. Menurut data situs izin belajar di Direktorat Kelembagaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, President University sudah selama enam tahun berturut-turut, yakni sejak tahun 2017 hingga 2022, menjadi perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak se-Indonesia untuk tingkat sarjana atau S1," jelasnya.
Handa mengatakan para mahasiswa asing juga dapat menjadi duta Indonesia di luar negeri. Dalam hal ini mereka bisa membagikan pengalamannya belajar di Indonesia, setelah lulus dan kembali ke negara masing-masing.
Dia menyebut saat ini ada beberapa mahasiswa asing yang berasal dari 23 negara dan sedang berkuliah di President University. President University, ungkap Handa, sebenarnya sudah memiliki sejarah yang panjang dalam soal ini.
"Sejak tahun pertama perkuliahan, yakni tahun 2002, sudah banyak mahasiswa asing yang kuliah di President University," katanya.
Menurut Handa, untuk menarik minat lebih banyak mahasiswa asing, maka President University harus lebih Go Global. Untuk itu beberapa langkah yang sudah ia rencanakan. Pertama, President University harus menjalin lebih banyak lagi kerja sama dengan berbagai institusi internasional.
"Institusi ini bisa perguruan tinggi, perusahaan-perusahaan multinasional, atau berbagai organisasi lainnya," papar Handa.
Kedua, dia mendorong agar lebih banyak lagi program studi di President University yang terakreditasi internasional. Ketiga, President University harus masuk dalam peringkat yang diterbitkan oleh berbagai lembaga pemeringkatan internasional.
"Upaya untuk mewujudkan hal tersebut saat ini terus kami lakukan," ungkapnya.
Hal lain yang menjadi perhatian Handa adalah soal urgensi digitalisasi. Dia menilai langkah transformasi digital perlu dilakukan, terlebih saat ini mayoritas mahasiswa baru adalah dari kalangan Generasi Z.
"Mereka ini generasi yang sejak kecil sudah akrab dengan berbagai peranti digital, atau biasa disebut dengan digital native. Agar bisa melayani mereka dengan lebih baik, digitalisasi dan penguatan Artificial Intelligence di President University menjadi keharusan. Ini baik dalam proses belajar mengajar maupun berbagai aspek lainnya," paparnya.
Sementara itu, Pendiri dan Ketua Grup Jababeka SD Darmono mengatakan President University tak boleh berhenti mengembangkan dirinya untuk terus menjadi lebih baik.
"Untuk terus maju dan berkembang, kita perlu merekrut orang-orang muda," kata Darmono.
Darmono menyebut hal tersebut yang menjadi pertimbangan kampus saat akan mengangkat Handa S. Abidin sebagai Rektor. Diketahui, Handa lahir di Jakarta pada tahun 1985, saat ini usianya adalah 38 tahun.
Jika merujuk Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, di antara seluruh rektor di Indonesia yang menjabat hingga 31 Januari 2024, yang perguruan tingginya terakreditasi A atau Unggul dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi, Handa adalah rektor dengan usia termuda.
Darmono pun menyampaikan inovasi menjadi kunci jika ingin President University terus maju dan berkembang, selain merekrut banyak orang muda.
"Negara kita sekarang ini sangat serius mendorong inovasi. Dan President University harus ikut memberikan dukungannya," tegas Darmono.
Karenanya, kata dia, riset memiliki peranan yang sangat penting. "Dari mana datangnya gagasan riset? Dari inspirasi. Dan, inspirasi itu datangnya dari universitas, termasuk dari President University," urainya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden (YPUP) Budi Susilo Soepandji menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prof. Chairy selama menjabat sebagai Rektor President University periode 2022-2024.
"Prof. Chairy memimpin President University ketika Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pandemi COVID-19. Jadi, situasinya masih sangat berat. Meski begitu President University terbukti mampu bertahan, dan bahkan pada tahun ajaran 2023 mampu menerima lebih dari 2.300 mahasiswa baru. Ini jumlah mahasiswa baru terbanyak dalam sejarah President University," ungkap Budi Susilo.
Dia menyebut selama tahun 2022-2023, President University juga berhasil mendirikan Fakultas Kedokteran dan membuka beberapa program studi baru. Menurutnya hal itu adalah capaian yang luar biasa.
Budi Susilo berharap ke depan rektor baru President University bisa terus menambah kegiatan ekstrakurikulernya melalui berbagai klub kemahasiswaan.
"Misalnya, klub musik sebagai bibit pembentukan orkes simfoni President University, klub golf, tenis, dan berbagai kegiatan olahraga lainnya," paparnya.
"President University juga perlu mendorong mahasiswanya untuk membentuk klub-klub yang mau membantu masyarakat jika terjadi bencana," tuturnya.
Budi Susilo juga mendukung peningkatan kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih berinteraksi, baik dengan masyarakat sekitar maupun masyarakat internasional.
Selain itu, dia mengungkapkan pergantian kepemimpinan di setiap institusi adalah hal yang lumrah. Namun kondisi ini sekaligus memberikan tantangan tersendiri. "Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini perubahan bergulir menjadi semakin cepat. Kondisi semacam ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap institusi, khususnya dalam menyiapkan calon-calon pemimpinnya. Itu sebabnya setelah dilantik tugas utama dan pertama seorang pemimpin adalah menyiapkan penggantinya," kata dia.
Menurutnya dengan cara ini maka organisasi mampu bertahan dan tumbuh secara berkelanjutan.
Sebagai informasi, rektor baru President University Handa Abidin menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia. Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2-nya di George Washington University Law School, Amerika Serikat, dan S3-nya di University of Edinburgh, United Kingdom.
Handa bergabung di President University sejak tahun 2016 dengan posisi sebagai Wakil Rektor. Posisi terakhirnya adalah sebagai Wakil Rektor bidang Akademik. Selain juga menjadi dosen di Program Studi Hukum, Fakultas Humaniora, President University, Handa adalah seorang advokat. Bidang keahliannya adalah dalam hukum bisnis dan hukum internasional. Saat ini Handa juga menjadi anggota Komisi Etik di Asosiasi FinTech Pendanaan Bersama Indonesia.
(ncm/ega)