Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas (Unand) akhirnya membuka program studi baru Magister Manajemen Bencana. Pembentukkan prodi ini telah dibahas sejak 2 tahun yang lalu.
Direktur Sekolah Pascasarjana Unand, Prof Nursyirwan Effendi mengatakan pembukaan prodi baru ini didasari oleh keberadaan Indonesia yang terletak di area yang rawan bencana. Sehingga, perlu adanya multidisiplin ilmu untuk mengkajinya.
"Sebagaimana kita tahu, Indonesia berada dalam ring of fire tetapi masih sangat minim untuk menjadikannya pengembangan ilmu pengetahuan," ujarnya, dikutip dari laman Unand, Senin (30/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut guru besar antropologi tersebut, pembukaan prodi Magister Manajemen Bencana ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Unand maupun dalam skala nasional.
"Salah satunya adalah mengembangkan Prodi baru bersifat multidisiplin yang memberikan nilai jual bagi pengembangan ilmu di Indonesia khususnya kebermanfaatan bagi masyarakat," ujarnya.
Sumatera Rawan Bencana
Unand menjadi kampus kedua yang membentuk prodi kebencanaan setelah Universitas Syiah Kuala (USK). Kedua kampus tersebut sama-sama terletak di Pulau Sumatera yang rawan bencana sehingga pembentukkan prodi tersebut menjadi penting.
"Ini juga bagian dari kepedulian secara scientific bagaimana memiliki Prodi ini," ungkap Prof Nursyirwan.
Lebih lanjut, ia menuturkan prodi ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang tertarik untuk membahas pendidikan sebagai upayanya dalam mengembangkan ilmu ke tingkat lebih lanjut.
"Mereka yang kuliah S2 membutuhkan perencanaan, keputusan dan keputusan itu tidak bisa cepat," katanya.
Mempelajari Aspek Teknik-Kesehatan
Tak hanya soal mitigasi bencana, prodi Magister Manajemen Kebencanaan ini nantinya akan menyuguhkan berbagai aspek pembelajaran. Mulai dari teknik sipil. sosial budaya, teknologi, sejarah, ekonomi, kedokteran, hingga kesehatan masyarakat.
Prof Nursyirwan berharap prodi baru ini akan diminati banyak calon mahasiswa. Rencananya, prodi ini resmi dibuka pada semester genap.
"InsyaAllah kalau tidak ada aral melintang maka semester genap sudah membuka Prodi ini," tuturnya.
(cyu/nwk)