Ramai-ramai Dirikan Prodi Kedokteran, Ini Alasan Pihak Kampus

ADVERTISEMENT

Ramai-ramai Dirikan Prodi Kedokteran, Ini Alasan Pihak Kampus

Trisna Wulandari - detikEdu
Jumat, 25 Agu 2023 17:30 WIB
Doctor using a digital tablet. Technology and medicine concept
Kenapa beragam perguruan tinggi mendirikan prodi kedokteran? Begini alasan pihak kampus. Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths
Jakarta -

Belasan perguruan tinggi mendirikan prodi kedokteran dan membuka penerimaan mahasiswa barunya pada 2023. Sejumlah institusi pendidikan tinggi juga tengah berproses mendirikan prodi kedokteran, seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah.

Menjamurnya prodi kedokteran baru di Indonesia disambut para calon mahasiswa. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur contohnya, menarik total 2.998 pendaftar Seleksi Mandiri Umum untuk Prodi Kedokteran ITS 2023. Daya tampung prodinya sendiri adalah 50 mahasiswa, seperti dikutip dari laman resminya.

Kemunculan prodi kedokteran ini juga memicu pertanyaan di tengah masyarakat soal alasan pendiriannya. Terlebih, sejumlah kampus yang membuka prodi kedokteran ini sebelumnya dikenal sebagai kampus pertanian sampai kampus teknologi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa alasan pembukaan prodi kedokteran di kampus-kampus ini? Berikut alasan pendirian prodi kedokteran baru di berbagai kampus, dikutip dari pernyataan resmi tiap perguruan tinggi:

Alasan Pembukaan Prodi Kedokteran Baru di Kampus RI

ITS

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan, kampusnya membuka Prodi Kedokteran yang mendukung dokter berkompetensi di bidang teknologi seperti artificial intelligence, teknologi nano, data analytics, dan teknologi 3D printing pada bidang medis. Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) ITS sendiri memiliki Prodi Sarjana Kedokteran, Prodi Pendidikan Profesi Dokter, dan Prodi Teknologi Kedokteran.

ADVERTISEMENT

"Itu yang menjadi keunggulan kedokteran di ITS," kata Dosen Teknik Elektro ITS ini, "ITS siap mendidik mahasiswa untuk menjadi dokter yang adaptif dengan teknologi medis mutakhir guna memenuhi kebutuhan kemandirian kesehatan nasional."

ITS menggandeng RSUD dr Wahidin Sudirohusodo, Kota Mojokerto sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Menurut Ashari, RS tersebut cocok untuk menjadi tempat praktik para dokter baru. "RSUD dr Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto kami pilih karena memenuhi syarat sebagai RS Pendidikan. Selain itu, kasus-kasus ditangani di rumah sakit tersebut cocok untuk dokter baru," ucapnya.

Ashari mengatakan, berdirinya Prodi Kedokteran ITS juga bertujuan mendidik dan menghasilkan tenaga dokter berkualitas di Indonesia untuk merespons keterbatasan jumlah dokter dan konsentrasinya di kota-kota besar RI. "Jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi standar WHO, idealnya 1:1000," imbuhnya.

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS, Dr Ir Adhi Dharma Wibawa ST MT mengatakan, pihaknya sudah memenuhi persyaratan pembukaan prodi kedokteran dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKes). Laboratorium pendidikan yang disiapkan ITS antara lain Laboratorium Anatomi, Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium Histologi & Patologi Anatomi, Laboratorium Fisiologi, Laboratorium Komputer, dan Laboratorium Farmakologi, serta Keterampilan Medis.

IPB University

Rektor IPB University Prof Arif Satria mengatakan, keunggulan Prodi Dokter, FK IPB University adalah kedokteran agro-herbal dengan pendekatan one health (kesehatan semesta). Ia mengatakan, dokter lulusan IPB University akan punya kompetensi tambahan dalam memahami keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan, serta mengarah pada solusi yang lebih komprehensif dalam menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sektor agromaritim.

Arif mencatat dengan adanya 101.476 dokter saat ini, Indonesia masih membutuhkan 172.508 orang dokter umum. Adapun daerah yang paling membutuhkan dokter adalah Provinsi Jabar dengan kekurangan 36.947 dokter.

Di samping pemenuhan kebutuhan tenaga dokter RI, khususnya di Jawa Barat, menurut Arif, pendirian FK di kampusnya juga dilatari kontribusi penting IPB University dalam penanganan krisis pandemi COVID-19. Menurut Arif, IPB University menjadi satu-satunya institusi yang memproduksi Virus Transport Medium (VTM) di dalam negeri. VTM merupakan komponen krusial untuk pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk deteksi COVID-19.

"IPB University telah memberikan bantuan sebanyak 8.580 VTM yang diserahkan ke layanan kesehatan seluruh Indonesia. IPB University juga memiliki laboratorium dengan level BSL-2 yang mampu melakukan uji COVID-19. Ini merupakan salah satu laboratorium pertama di luar laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diberikan izin untuk melakukan uji COVID-19. IPB University juga berkontribusi melaksanakan vaksinasi massal kepada lebih dari 38.000 orang untuk warga IPB University dan masyarakat," kata Arif.

Arif mengatakan, pendirian FK IPB University juga dilatari peran kampusnya dalam inovasi biomedis. Sebagai kampus berbasis riset, jelas Arif, kekuatan riset biomedis di IPB University yang terutama memanfaatkan sumber daya agromaritim ini didukung berbagai pusat studi seperti South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) dan Pusat Studi Satwa Primata (PSSP).

"IPB University telah menghasilkan 1.825 publikasi biomedis dalam 10 tahun terakhir. IPB University juga telah menghasilkan berbagai inovasi di bidang kesehatan antara lain stemcell anti aging, Inventpro, Glucodiab, Bioluric, Calgen, Cajuput Candy, Gamy Garam Rendah Natrium, Oxyl, alat deteksi glukosa dan hemoglobin non-invasif serta banyak inovasi lainnya," kata Arif.

Ia menambahkan, IPB University juga membuka FK karena berperan dalam pengembangan one health.
IPB University menurutnya merupakan salah satu pendiri One Health University Network RI yang berkontribusi menyelesaikan masalah kesehatan secara holistik.

Arif mengatakan, pembukaan FK IPB University juga dapat menguatkan layanan kesehatan pada warga pertanian dan pesisir, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).

"IPB University telah hadir melakukan pengabdian masyarakat di 4258 desa dalam lima tahun terakhir. Berdirinya fakultas kedokteran akan memperkuat peran IPB University, terutama dalam bidang layanan kesehatan pada masyarakat pertanian dan pesisir," ucapnya.

Wakil Rektor IPB University Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Prof drh Deni Noviana menjelaskan, kurikulum FK IPB University memiliki kompetensi keunggulan kedokteran agromaritim dan pendekatan one health. Penyusunannya sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2021.

"Struktur kurikulum juga disusun mengikuti komponen Kurikulum 2020 Integrasi Multistrata IPB University (K2020 Multistrata) dengan pemantapan life base learning yang akan menghasilkan lulusan yang unggul, lincah dan adaptif terhadap perubahan," ujarnya.

Deni mengatakan, proses pembelajaran di FK IPB University menerapkan model SPICES: Student Centered, Problem Based Learning, Integrated Teaching, Community-based, Electives and Systematic. Lulusannya diharapkan menjadi klinisi yang andal, pendidik yang berdedikasi, peneliti yang unggul, agen perubahan dan pembangunan sosial, dan innopreneurship yang adaptif di era industri.

"FK IPB University telah memenuhi standar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dan Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes), sehingga kami yakin akan melaksanakan pendidikan sebaik-baiknya," kata Deni.

UPI

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) UPI, Prof Dr M Solehuddin, MPd, MA mengatakan, Program Studi Dokter Fakultas Kedokteran UPI berfokus pada keunggulan di sport medicine and tourism

"Karakter dokter yang diharapkan adalah dokter-dokter muda sesuai dengan standar kedokteran berdasarkan keunggulan fakultas kedokteran UPI ini, sport medicine and tourism, sehingga dapat memberikan warna baru pada Fakultas Kedokteran di Indonesia," kata Solehuddin.

Ketua Tim Pengembang Fakultas Kedokteran Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sekaligus Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Prof Dr Drs Raden Boyke Mulyana, MPd, mengatakan bahwa keberadaan FK UPI akan melengkapi pembinaan atlet dari kampusnya dengan layanan kesehatan.

"Oleh karena itu, kami berinisiasi untuk mengkolaborasikan keduanya, antara olahraga dan kesehatan melalui Fakultas Kedokteran," kata Boyke.

Fakultas Kedokteran (FK) UPI menggandeng RS Polri Sartika Asih Bandung, RS Banyuasih Purwakarta, RS Olahraga Cibubur, dan Puskesmas dalam pendidikannya. FK UPI juga punya sarana skylab yang bisa digunakan untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran UPI.

Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dr Mariatul Fadilah, MARS,PhD, SpKKLP mengatakan, rekomendasi KKI diharapkan mendukung Prodi Dokter FK UPI merespons masalah setempat.

"Fakultas Kedokteran ini bukan hanya untuk melengkapi jumlah dokter dan distribusi, melainkan juga mampu mengatasi masalah lokal," ucapnya.

UPN Veteran Jawa Timur

Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Prof Dr Ir Akhmad Fauzi, MMT, IPU mengatakan, Fakultas Kedokteran (FK) dan prodi Profesi Kedokteran dibuka untuk melahirkan dokter yang siap mengabdi untuk bangsa dan negara di seluruh wilayah NKRI dengan kekhususan kegawatdaruratan pasca bencana.

"Program studi Pendidikan Dokter di UPN Veteran Jatim selain disiapkan menjadi Program Studi Unggulan, juga yang menghasilkan dokter-dokter terbaik yang siap mengabdi untuk bangsa dan negara di seluruh wilayah NKRI, sesuai dengan kekhususan kegawatdaruratan pascabencana," kata Fauzi dalam detikJatim.

Layanan dokter lulusan UPN Veteran Jatim yang disiapkan antara lain pencegahan dengan membangun ketahanan individu, keluarga dan masyarakat terhadap bencana dan kegawatdaruratan kemanusiaan, layanan medis saat bencana berdasarkan sumber daya yang ada dan penanganan situasi, serta rehabilitasi kesehatan pasca bencana baik fisik maupun psikis.

Fauzi merinci, UPN Jatim menyiapkan 63 pengajar bergelar guru besar, doktor, dokter pre-klinis dan dokter spesialis, 16 laboran, dan Gedung Twin Tower 12 lantai dengan fasilitas 14 laboratorium kedokteran modern termasuk Skill Lab dan 200 unit komputer CBT.

Ia menambahkan, Kedokteran UPN Veteran Jatim juga didukung Rumah Sakit Umum Probolinggo, Rumah Sakit Haji Surabaya, Rumah Sakit Soewandi Surabaya, Rumah Sakit Umum Pamekasan, Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, Rumah Sakit Sidoarjo Barat (Krian), dan Rumah Sakit Jiwa Lawang.

Unnes

Pendaftaran dibuka seiring dengan turunnya rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), dan telah dilakukannya sidang majelis Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) tentang akreditasi minimal Prodi Kedokteran UNNES.

Dekan Fakultas Kedokteran Unnes Prof Dr Mahalul Azam, MKes mengatakan, Prodi Kedokteran Unnes didesain untuk menghasilkan dokter unggul yang siap mengabdi di daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T) dengan semangat wawasan konservasi. Mendukung pendidikan, Unnes bekerja sama dengan RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus sebagai rumah sakit pendidikan.

Per 31 Juli 2023, Azam merinci, Kedokteran Unnes memiliki 51 dosen, dengan 32 dosen tetap dan sisanya dosen dokter pendidik klinis. Unnes juga menyiapkan 12 laboratorium, antara lain Lab Histologi, Lab Patologi Klinis, Lab Patologi Anatomi, Lab Parasitology, Lab Microbiologi, Lab Anatomy, Lab Fisiologi, Lab CBT, Skill Laboratorium, Objective Structured Clinical Examination (OSCE), Lab. Farmakologi, dan Lab Biokimia.

Sejumlah perguruan tinggi yang membuka prodi kedokteran baru lainnya yakni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Universitas Bangka Belitung (UBB), Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), hingga Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.




(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads