Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) melalui Kelompok Bidang Ilmu (KBI) Fisika Medis dan Biofisika memperoleh pendanaan 292.717 euro atau sekitar Rp 4,72 miliar.
Pendanaan ke UI diberikan Federal Ministry for Economic Cooperation and Development (BMZ) Jerman melalui DAAD German Academic Exchange Service.
Dana tersebut dialokasikan untuk kolaborasi UIbersama Ulm University Jerman dalam proyek Sustainable Development Goals (SDGs). Proyek ini berjangka waktu empat tahun, mulai Mei 2023 sampai Desember 2026.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kolaborasi UI-Ulm University itu bertajuk "Entwicklung der Medizinischen Physik in Lehre und Forschung in Indonesien" atau "Development of Medical Physics Teaching and Research in Indonesia".
Secara administratif, dari pihak UI, proyek dikelola oleh Dr sc hum Deni Hardiansyah. Sementara itu, dari pihak Ulm University Jerman, proyek dikelola Prof Dr Gerhard Glatting.
"Kegiatan ini berfokus pada kolaborasi mahasiswa Program Studi S2 Fisika Medis dan S3 Fisika bidang riset Fisika Medis dengan universitas di Jerman untuk kegiatan pengembangan kurikulum, dan pelatihan teknis terkait fisika medis," ujar Dr Deni melalui keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Jumat (28/4/2023).
Proyek ini juga melibatkan kerja sama dari sejumlah perguruan tinggi anggota Aliansi Institusi Pendidikan Fisika Medis Indonesia dan Aliansi Fisikawan Medik Indonesia.
KBI Fisika Medis dan Biofisika UI sendiri telah menjadi bagian dari Departemen Fisika FMIPA UI sejak 1998 melalui berdirinya peminatan Fisika Medis dan Biofisika di program studi S1 Fisika.
Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, PhD, mengatakan keterlibatan KBI Fisika Medis dan Biofisika UI dalam kolaborasi proyek penelitian dan pendidikan adalah sebuah kontribusi penting dalam kerja sama internasional FMIPA UI dengan mitra luar negeri, khususnya Jerman.
Menurut Dede, kolaborasi nasional ataupun internasional di bidang pendidikan, penelitian, dan inovasi adalah kunci sukses dalam membangun kapasitas dan kualitas institusi.
"Harapan kami, kolaborasi terus berkelanjutan dan menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas," sebut Dede.
(nah/twu)