Ketum PBNU di Rakernas Lembaga PT NU: Ilmu Pengetahuan untuk Kemuliaan Manusia

ADVERTISEMENT

Ketum PBNU di Rakernas Lembaga PT NU: Ilmu Pengetahuan untuk Kemuliaan Manusia

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 08 Mar 2023 15:30 WIB
Rakernas dan Konferensi Perguruan Tinggi NU (Dok PBNU)
Foto: Rakernas dan Konferensi Perguruan Tinggi NU (Dok PBNU)
Jakarta -

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengajak semua pihak untuk memikirkan dan mengembangkan ilmu penetahuan. Ilmu untuk kemuliaan umat manusia.

"Saya ingin mengajak Bapak-Ibu sekalian untuk berpikir ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan," ujar Gus Yahya, panggilan akrab KH Yahya Cholil Staquf.

Hal itu disampaikan Gus Yahya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama di Santika Dyandra Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (8/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan tema "Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi", Gus Yahya mengajak para perwakilan pendidikan tinggi NU untuk memikirkan ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan.

Gus Yahya menambahkan, ilmu pengetahuan tidak bisa hanya dipahami dan dijadikan persaingan semata. Melainkan untuk dimandatkan demi kemuliaan di masa mendatang.

ADVERTISEMENT

"Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk kita sumbangkan bagi upaya mencapai kemuliaan bagi masa depan umat manusia," katanya.

Mandat tersebut sesuai dengan yang ditegaskan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya, bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.

"Kalau makamarimal (kemuliaan) akhlak bukan hanya Islam saja, mandat Rasulullah itu itmam, bukan sama sekali baru menggantikan yang lama, hanya menyempurnakan," ujarnya.

Lebih jauh Gus Yahya menjelaskan bila Islam berkontribusi dalam menyempurnakan makarim akhlak bagi masa depan. Namun harus diiringi oleh elemen lain di tengah kehidupan peradaban umat manusia saat ini.

Ia juga mengaitkan kemuliaan akhlak sebagai visi yang harus dikembangkan Nahdlatul Ulama. Tujuannya, agar ada sebah atsar (bekas) untuk sumbangan bagi pergulatan kehidupan di masa depan nantinya.

Terlebih NU disebut sebagai organisasi yang mengikuti ajaran ulama, maka satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan oleh NU adalah kemuliaan masa depan umat manusia.

Gus Yahya juga menyampaikan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas. Ia meyakini bahwa semua peserta datang dengan semangat yang baru, yang menggebu-gebu karena masih belum move on dari Harlah 1 Abad NU.

Terakhir, ia berharap Rakernas ini menghasilkan rencana yang konkret bisa dikerjakan dan bisa terukur hasilnya menuju perbaikan. Sudah banyak pendidikan tinggi NU di Indonesia sehingga perlu dikonsolidasikan secara kelembagaan menjadi satu sistem sehingga bisa bergulat dalam kekuatan bersama untuk mencapai sasaran yang lebih strategis.

Rakernas LPT NU Dihadiri 1000 Peserta

Sebagai momentum berkumpulnya Lembaga Pendidikan Tinggi NU, Ketua LPT PBNU Prof Ainun Na'im menyampaikan bahwa acara ini merupakan program untuk menindaklanjuti arahan syuriyah maupun tanfidziyah NU untuk mengisi abad kedua NU.

Caranya yaitu dengan membangun pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas pendidikan kita sehingga berkontribusi untuk masa depan bangsa.

Ia melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 300 PTNU. Hadir pula perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

"Kami sadar kita harus berkolaborasi dengan PTN baik di bawah Kemendikbud Ristek maupun PTKIN. Juga PTS lainnya hadir untuk berkolaborasi membangun pendidikan tinggi kita," katanya.

Rakernas ini juga, kata Ainun, bakal menjalin kerja sama dengan industri CEO Microsoft Indonesia untuk membangun PTNU. "Kita meningkatkan mutu dan tata kelola pendidikan tinggi," kata Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Rakernas LPT NU ini tampak dihadiri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi, Wakil Gubernur Sumatera Utara H Musa Rajekhshah, Kapolda Sumatera Utara Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak, Walikota Medan Bobby Nasution, Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan, Wakil Bupati Serdang Bedagai H Adlin Umar Yusri Tambunan, dan Atase Kebudayaan Kedutaan Arab Saudi.




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads