Lulusan Kampus Merdeka Dapat Kerja Lebih Cepat? Ini Kata Kemendikbudristek

ADVERTISEMENT

Lulusan Kampus Merdeka Dapat Kerja Lebih Cepat? Ini Kata Kemendikbudristek

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 13 Feb 2023 11:00 WIB
Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022 akan dibuka pendaftarannya untuk mahasiswa mulai April 2022
Plt Dirjen Diktiristek Prof Nizam mengatakan, rata-rata lulusan Kampus Merdeka lebih cepat dapat kerja dan menerima gaji lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Foto: Youtube Ditjen Diktiristek
Jakarta -

Program Kampus Merdeka terbukti mencetak para lulusannya mendapatkan pekerjaan lebih cepat. Sebanyak 41 persen dari keseluruhan lulusan Kampus Merdeka memperoleh pekerjaan lebih cepat daripada rata-rata nasional.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Prof Nizam dalam acara Sidang Paripurna Majelis Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (MSA PTN-BH) di Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (11/2/2023).

Prof Nizam menyebutkan lulusan program Kampus Merdeka hanya membutuhkan waktu 0,3 hingga 2,8 bulan untuk mendapatkan pekerjaan, sedangkan rata-rata nasional lulusan perguruan tinggi membutuhkan waktu empat bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sidang tersebut Prof Nizam pun mengatakan bahwa gaji lulusan Kampus Merdeka di tempat bekerjanya sekarang lebih tinggi dari rata-rata nasional.

"Rata-rata nasional gaji pertama adalah 0,72 x UMP, sedangkan lulusan Kampus Merdeka mencapai 1,43 hingga 1,88 x UMP," ujar Prof Nizam dikutip dari Antara, Senin (13/2/2023).

ADVERTISEMENT

Pendaftar Kampus Merdeka Terus Meningkat

Prof Nizam mengemukakan bahwa mahasiswa yang mendaftar Kampus Merdeka meningkat setiap tahunnya. Ia merinci, sebanyak 178.998 mahasiswa dari seluruh Indonesia telah mendaftar sejak awal dibukanya program ini pada 2022.

Jumlah mahasiswa tersebut tersebar ke dalam beberapa program Kampus Merdeka, yakni Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), IISMA Vokasi, Kampus Mengajar, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) , Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Program Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.

Prof Nizam pun menyampaikan bahwa respons dari lulusan Kampus Merdeka yakni merasa puas, sangat puas, serta merasakan dampak positif dari program tersebut.

"Dengan memperhatikan aspek kepuasan para pihak terhadap program, rekognisi SKS (satuan kredit semester), dampak bagi mahasiswa, serta aspek lainnya, didapatkan bahwa mayoritas penerima manfaat menyatakan puas dan sangat puas atas program Kampus Merdeka yang diikutinya. Mayoritas mahasiswa yang mengikuti program kampus merdeka setuju merasakan dampak positif setelah menyelesaikan program," ujar Nizam.

Tujuan Program Kampus Merdeka

Ia menambahkan, berjalannya program Kampus Merdeka telah menunjukkan hasilnya yang signifikan. Lulusan program tersebut menunjukkan capaian dan tambahan kompetensi yang tinggi, terutama dalam soft skill, seperti kepemimpinan, kapasitas berpikir, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas.

"Saya berharap PTN-BH semakin memperkokoh dan mengakselerasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sehingga dampaknya bisa kita rasakan, termasuk bagi mahasiswa dan lulusan PT (perguruan tinggi) lebih dahsyat lagi. Semoga kemajuan Indonesia dalam pendidikan tinggi dapat menjadi contoh baik bagi dunia," terang Nizam.

Ketua MSA PTN Prof Sulistiowati pun mengemukakan bahwa tujuan dari program Kampus Merdeka adalah merumuskan nilai bersama dalam rangka meningkatkan kualitas dan rekognisi internasional.

"Melalui refleksi dan kolaborasi PTN-BH ini, kami berkeyakinan mampu bersama-sama meningkatkan mutu akademik pendidikan tinggi dan reputasi internasional," ujarnya.




(twu/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads