Magang di industri adalah salah satu upaya untuk memperkuat hard skill dan soft skill mahasiswa vokasi. Berkaitan dengan ini, ribuan mahasiswa vokasi mendapatkan peluang untuk bekerja di Hungaria melalui PT Markija Berdaya.
Hungaria adalah salah satu negara di Eropa yang memiliki pertumbuhan industri cukup tinggi. Hanya saja tidak dibarengi ketersediaan angkatan kerja yang cukup.
Kekurangan sumber daya manusia di sana disebabkan usia produktif yang terus menurun dan tingginya populasi usia lanjut. Oleh sebab itu, Hungaria membuka peluang magang yang luas untuk para mahasiswa vokasi sejumlah negara, termasuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun ini kami menargetkan 2.000-3.000 mahasiswa vokasi bisa mengikuti program magang kerja bersama Markija ini di Hungaria," ujar Direktur Markija Berdaya, Heru Dewanto usai pertemuan dengan perwakilan industri Hungaria dan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek di Jakarta (6/2/2023), dikutip dari rilis laman Ditjen Pendidikan Vokasi.
Heru menyebut, tawaran magang di Hungaria muncul karena pertumbuhan industri di negara tersebut amat pesat, tetapi ada krisis pekerja. Sementara, Indonesia memiliki angkatan kerja mencapai 70 persen, tetapi jumlah industrinya terbatas.
"Di Indonesia kita juga punya pendidikan vokasi yang sedang digalakkan oleh pemerintah sehingga dengan program magang kerja ini, kami berharap kerja sama ini bisa untuk meningkatkan harkat dan martabat pendidikan vokasi di Indonesia," tambahnya.
Buat Mahasiswa Vokasi Semester Akhir
Heru menjelaskan program magang kerja ini untuk mahasiswa vokasi semester akhir, mulai dari D3 sampai D4. Durasi program yang dilakukan selama dua tahun akan dikonversi ke 20 SKS untuk setiap semester.
Heru menyebut sejak 2021 pihaknya sudah memberangkatkan kira-kira 1.200 mahasiswa. Mereka juga bekerja sama dengan sekitar 20 politeknik ataupun universitas yang mempunyai program vokasional dari seluruh Indonesia.
Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV), Beny Bandanadjaja menyampaikan, sejak awal tujuan pendidikan vokasi adalah mempersiapkan peserta didik siap terjun ke industri. Program magang mahasiswa ini juga disebutnya diperkuat oleh program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Apa yang dilakukan oleh Markija ini pada dasarnya adalah mendukung apa yang menjadi kebijakan prioritas kami, yakni Merdeka Belajar," ucapnya. Dia menambahkan, magang yang dikonversi ke dalam SKS ini juga bisa menjadi portofolio untuk para mahasiswa.
Duta Besar Hungaria untuk Indonesia, Lilla Karsay mengatakan negaranya sangat terbuka dengan mahasiswa magang. Menurutnya kerja sama ini tidak hanya menguntungkan pihak negaranya, tetapi juga Indonesia karena mahasiswa bisa belajar banyak di Hungaria.
(nah/pal)