Mengatur keuangan bisa menjadi tantangan sendiri bagi mahasiswa. Uang bulanan seadanya dengan kebutuhan yang senantiasa bertambah perlu diakali dengan hidup hemat.
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Moch Khoirul Anwar, S Ag, MEI mengungkapkan, terdapat sejumlah cara yang bisa dilakukan mahasiswa agar bisa hidup lebih hemat. Penasaran? simak di bawah ini.
7 Cara Hidup Hemat Untuk Mahasiswa
1. Sadar Diri
Cara paling utama untuk hidup hemat adalah menyadari sumber dari biaya hidup. Meski banyak mahasiswa yang memiliki pendapatan, tak jarang masih ada beberapa yang mengandalkan uang saku dari orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, mahasiswa harus menyadari anggaran orang tua yang didapatkan dengan jerih payah untuk kebutuhan kuliah anaknya.
"Uang ini kan hasil kerja banting tulang untuk kuliah anaknya. Kiriman mereka untuk dipakai buat kebutuhan kuliah, bukan buat gaya-gayaan atau untuk membeli hal yang kurang dibutuhkan. Pemberian orang tua harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik," ucapnya dalam laman Unesa dikutip Selasa (24/1/2023).
2. Kebutuhan Bukan Keinginan
Kerap kali mahasiswa menyamakan kebutuhan dengan keinginan. Barang yang menarik mata kita bisa masuk dalam keranjang belanja hanya karena 'ingin'.
Menurut Khoirul, salah satu penyebab mahasiswa boros adalah tidak bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebaiknya, mahasiswa mendahulukan kebutuhan pokok terlebih dahulu.
"Keinginan seringkali ada hasrat untuk gaya-gayaan saja ketimbang melihat fungsi utamanya. Keinginan itu tidak ada habisnya. Semakin diikuti, semakin menjadi-jadi," terangnya.
3. Gaya Hidup Sederhana
Tak ada larangan untuk bergaya, tapi sebaiknya bergayalah sesuai dengan isi kantong. Gaya hidup yang tak sesuai isi kantong sering menyebabkan kegagalan finansial seseorang.
Oleh karena itu, mindset gaya hidup perlu diubah. Gaya hidup tak perlu mahal, tapi nyaman digunakan dan memiliki fungsi sesuai kebutuhan.
4. Rencanakan Pengeluaran
Sedari awal, mahasiswa bisa merencanakan pengeluaran bulanan. Rencana ini bisa berisi kebutuhan serta berapa dana yang harus dikeluarkan dalam satu bulannya.
Selain itu, mahasiswa juga perlu membuat semacam batasan maksimal budget atau dana yang perlu dikeluarkan. Secara tidak langsung, ini akan membiasakan mahasiswa dalam mencari cara bagaimana mendapatkan barang sesuai kebutuhan dengan modal yang cukup.
5. Gunakan Uang Tunai
Ternyata, ada perbedaan respons psikologis antara belanja menggunakan uang tunai dengan non tunai. Apabila belanja menggunakan nontunai, orang tak merasa sudah menghabiskan banyak uang. Sementara dengan uang tunai, kehilangan uang akan lebih terasa. Apalagi saat berbelanja dengan nominal yang agar besar.
Menurut Khoirul, penggunaan uang tunai akan memberikan perbedaan yang tinggi dalam menekan pengeluaran. Ketika mahasiswa terbiasa belanja menggunakan uang tunai, maka tidak ada keinginan besar untuk membeli barang lainnya.
6. Tidak Hedon
Keborosan bisa disebabkan karena terlalu hedon atau mencari kesenangan dan kepuasaan. Tambah dosen FEB, Hendry Cahyono, SE ,ME, sesuatu yang berlebihan memang tidak bagus, termasuk dalam gaya hidup.
"Kalau mahasiswa sudah mulai menuruti keinginan untuk senang-senang dan menggunakan budget yang terbatas. Nah itu tandanya mulai hedon dan itu harus ditekan," ucapnya.
7. Kurangi Makan di Luar
Terakhir, mahasiswa bisa mengurangi makan di luar rumah. Hal ini karena makan di luar rumah bisa lebih mahal dari biaya makan hasil buatan sendiri di rumah. Godaan ragam pilihan menu yang ada bisa membuat orang kalap.
Agar lebih hemat, sebaiknya mahasiswa memasak sendiri di rumah atau membawa bekal. Makan di luar bisa saja, tetapi jangan terlalu keseringan.
(nir/pal)