Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Belanda meminta universitas di Belanda untuk berhenti merekrut lebih banyak mahasiswa internasional. Sebab, para mahasiswa internasional kekurangan tempat tinggal atau kos.
Anggota parlemen Belanda menilai, permintaan tersebut dibuat untuk mengurangi jumlah mahasiswa internasional yang kuliah di Belanda. Dengan begitu, masalah akomodasi pelajar yang terus terjadi bisa terurai, seperti dikutip dari laman Erudera, Selasa (27/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Sains Belanda Robbert Djikgraaf mengatakan akan merilis rencana solusi masalah akomodasi mahasiswa internasional pada Februari 2023.
Namun, anggota Parlemen Belanda menilai perlu lebih cepat karena masalahnya mendesak.
Berdasarkan data Statistics Netherlands, 115.000 mahasiswa internasional mulai berkuliah di universitas Belanda pada tahun akademik 2021/2022.
Selama bertahun-tahun, sebagian besar mahasiswa internasional di Belanda berasal dari Eropa. Pada 2021/2022, 76 persen mahasiswa di Belanda berasal dari Eropa, naik 63 persen dari tahun akademik 2005/2006.
Kampus Tetap Buka Pendaftaran Mahasiswa Internasional
Sementara itu, universitas-universitas di Belanda tetap membuka pendaftaran dan merekrut mahasiswa internasional kendati akomodasi mahasiswa kurang. Sebab, uang kuliah di semester lanjut dinilai lebih murah dan bisa dialokasikan ke uang kos.
Di samping itu, universitas di Belanda juga menggarisbawahi bahwa Belanda menawarkan banyak beasiswa buat mahasiswa asal berbagai negara.
Di sisi lain, menghadapi krisis tempat tinggal mahasiswanya, University of Amsterdam mengumumkan bahwa mahasiswa internasional sebaiknya tidak tinggal di ibu kota jika belum punya tempat tinggal.
"Tanpa jaminan tempat tinggal, keberlangsungan Anda (untuk tinggal di sana) tidak pasti," bunyi pengumuman tersebut.
Siasat Tempat Tinggal
Dasha Yakusheva, mahasiswa di Belanda asal Ukraina, menyarankan agar mahasiswa internasional mulai cari kos di bulan Januari-Maret untuk tinggal mulai Agustus.
Sementara itu, jika mencari kos untuk tinggal mulai April atau Mei, coba daftar situs berbayar Stadwonen atau Kamernet. Biayanya sekitar Rp 500 ribu, tetapi lebih mudah mencari kamar kos secepatnya di musim semi dengan banyak opsi, seperti dikutip dari Times Higher Education.
Jika tidak ketemu kamar yang sesuai kantong, coba juga join dengan mahasiswa lain untuk tinggal di apartemen. Semoga berhasil, detikers!
(twu/nwk)