Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyediakan fasilitas bagi calon mahasiswa difabel yang akan berkuliah di kampus tersebut. Bantuan pendampingan bahkan diberikan sejak masa pendaftaran.
Direktur Kemahasiswaan UGM Dr Sindung Tjahyadi mengatakan, calon mahasiswa difabel yang berencana kuliah di UGM bisa mengoordinasikan kebutuhannya sejak pendaftaran.
"Sejak mendaftar, calon mahasiswa bisa mengisi bantuan khusus apa yang bisa kita siapkan bagi mereka. Jadi, sejak ujian sudah ada bantuan dan pendampingan, dan ketika diterima, kita akan berkomunikasi ke fakultas dan prodinya," kata Sindung dalam acara Pojok Bulaksumur UGM, dikutip dari laman kampus, Kamis (15/12/2022).
Ia menambahkan, kampusnya juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan pendampingan bagi mahasiswa difabel sejak masih menjalani proses seleksi masuk UGM hingga lulus.
Ia mengakui, ada sejumlah perbaikan yang masuk perlu dilakukan untuk mendukung perkuliahan mahasiswa difabel di UGM. Contohnya, belum semua sarana dan prasarana seperti bangunan di lingkungan UGM yang ramah difabel, terutama bangunan lama.
"Untuk bangunan baru memang sudah ada standar untuk memfasilitasi teman-teman yang berkebutuhan khusus, tapi ada beberapa kesulitan karena tidak semua bangunan dibangun akhir-akhir ini, jadi belum memenuhi kriteria itu," tuturnya.
"Kami sudah pernah mengadakan pendataan keseluruhan gedung, melakukan klasifikasi mana yang sudah punya fasilitas untuk difabel dan mana yang belum, lalu kami koordinasikan dengan Direktorat Aset," imbuh Sindung.
Di lingkup mahasiswa, ada juga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Peduli Difabel UGM. Organisasi mahasiswa ini berfokus pada kesejahteraan difabel, baik dari segi fisik, psikis, maupun sosial, secara inklusif, aspiratif, dan kontributif.
UKM Peduli Difabel UGM juga menggelar kelas bahasa isyarat dan pameran lukisan karya Jogja Disability Arts pada peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022.
Ketua UKM Peduli Difabel UGM Isti'adatul Fitriyah menilai, kampusnya kini mulai dilengkapi sejumlah fasilitas ramah difabel.
"Seiring berjalannya waktu, kita melihat fasilitas di UGM cukup aksesibel, misalnya saja di Gedung Pusat ini sekarang sudah ada fasilitas ramp, selain itu juga bangunan dilengkapi dengan lift," tuturnya.
Mahasiswa difabel UGM, Anis Rahmatillah, mengamini keberadaan sarana dan prasarana yang memfasilitasi kebutuhan mahasiswa difabel di UGM. Ia pun mengapresiasi adanya UKM yang berfokus pada kesejahteraan difabel di kampusnya.
"Saya sangat berterima kasih, teman-teman banyak membantu dalam perkuliahan. UGM juga sangat memfasilitasi. Harapannya pelayanan terhadap difabel bisa lebih terintegrasi," kata Anis.
Simak Video "Mahasiswa UGM Demo Penolakan Uang Pangkal, Ini Kata Rektor"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/pal)