Sebagai upaya konkret kerja sama ini, Gnowbe dan FIP UPH memberikan 100 beasiswa Micro Credential dari Gnowbe kepada mahasiswa dan dosen di FIP UPH. Melalui kerja sama ini, UPH berharap dapat membekali mahasiswa dan dosen dengan keahlian teknologi pembelajaran masa depan melalui aplikasi Gnowbe.
Selain beasiswa, kerja sama ini juga mencakup peningkatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya, seperti kerja sama penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah.
"Kolaborasi ini adalah upaya FIP UPH dalam meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa untuk menjawab tantangan dunia pendidikan masa kini. Kemajuan teknologi saat ini memungkinkan pembelajaran dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan menggunakan sarana mobile phone," ujar Oh Yen Nie dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).
"Oleh sebab itu, kami melihat adanya kebutuhan untuk membekali para dosen dan mahasiswa dengan keterampilan teknologi pembelajaran terkini berbasis mobile. Kami menyambut baik Gnowbe sebagai pengembang Learning Management System (LMS) berbasis mobile yang dapat memberikan beasiswa Micro Credential guna menambah portfolio kompetensi dosen dan mahasiswa kami," imbuhnya.
Senada dengan Oh Yen Nie, Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Teknologi Pendidikan (MTP) UPH Niko Sudibjo menilai pengetahuan tentang Micro Credential dan sertifikasi sangat penting, terutama di era Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM). Menurutnya, bagi mahasiswa, sertifikasi Micro Credential dapat membantu meningkatkan kompetensi untuk memperkuat bidang keilmuan yang dimiliki, khususnya sebagai calon tenaga pendidik.
"Bagi dosen, dapat memberikan nilai tambah untuk akreditasi program studi, ilmu pedagogi, dan pengembangan kurikulum," ungkapnya.
Di sisi lain, Julian Foe menyambut baik kerja sama ini. Melalui Gnowbe, pihaknya akan mendorong para mahasiswa agar dapat meningkatkan skill mereka sehingga memiliki kemampuan digital yang mumpuni.
"Kami sangat bangga dapat menjalin kerjasama dengan UPH sebagai salah satu kampus terkemuka di Indonesia. UPH memiliki jaringan yang luas serta adaptif terhadap perkembangan zaman, terutama dalam hal teknologi pembelajaran. Kami berharap melalui kemitraan ini, kami dapat turut berkontribusi dalam memajukan perkembangan dunia pendidikan di Indonesia lewat pengenalan teknologi pembelajaran terkini," katanya.
"Kami akan melakukan upskilling dan reskilling para peserta sertifikasi untuk peningkatan kapasitas sehingga dapat memiliki keterampilan digital yang mumpuni untuk berkarya dengan maksimal," imbuhnya.
Sementara itu, Lead Consultant Qando Qoaching, Gnowbe Strategic Partner Indonesia Budianto menjelaskan melalui kerja sama ini, para penerima beasiswa akan mendapat kesempatan untuk mempelajari prinsip-prinsip micro-learning instructional design (MID), dan mobile-first technology. Bahkan, mereka juga dilatih untuk membuat modul pembelajaran digital yang interaktif dan menarik menggunakan platform Gnowbe.
"Para peserta juga akan mendapatkan sertifikat internasional melalui program pembelajaran digital Gnowbe yang telah dikurasi dan akan ditandatangani oleh tiga profesor dari institusi pendidikan terkemuka seperti Harvard University, Nanyang Technological University, dan IMD Business School," pungkasnya
Sebagai informasi, acara penandatanganan kerja sama ini diselenggarakan bersamaan dengan seminar hybrid bertajuk 'Belajar dan Tersertifikasi Melalui Micro Credential' yang diikuti oleh mahasiswa dan dosen FIP UPH.
(ncm/ega)