Dalam sidang Senat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 17 guru besar yang mencalonkan jadi Rektor UIN Jakarta periode 2023-2027 menyampaikan visi misi mereka.
Pada sidang senat tersebut, seluruh anggota senat yang hadir di luar 17 calon rektor memberikan pertimbangan kualitatif atas presentasi visi misi masing-masing calon.
Sidang senat dipimpin langsung Ketua Senat UIN Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. didampingi Sekretaris Senat Prof. Dr. Masri Mansoer, M.A. Sidang senat sendiri diikuti 81 orang dari 102 anggota senat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
64 Anggota Senat Beri Pertimbangan Kualitatif
Dalam sidang yang digelar Rabu (5/10) lalu, total ada 81 anggota senat yang hadir, di mana 17 orang di antaranya adalah anggota Senat yang masuk dalam daftar pencalonan Rektor UIN Jakarta periode 2023-2027.
Dengan begitu, hanya 64 anggota senat yang memberikan pertimbangan kualitatif atas presentasi visi misi ke-17 calon Rektor UIN Jakarta.
Ketua Senat UIN Jakarta Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. menyampaikan pemaparan visi misi bakal calon Rektor UIN Jakarta berjalan dengan lancar.
Saat presentasi visi misi, masing-masing calon rektor dibatasi durasi selama 10 menit. Sepanjang waktu ini, mereka diberikan kesempatan untuk bisa menjelaskan visi misi tanpa ada sesi tanya jawab.
"Alhamdulillah penyampaian visi misi para calon rektor berjalan lancar. Dan kami melihat, seluruh calon rektor menampilkan visi misi, gagasan pengembangan UIN Jakarta yang luar biasa," ujar Profesor Dede dikutip dari laman resmi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Gagasan Mengenai Green Campus
Adapun paparan visi misi UIN Jakarta yang disampaikan para calon Rektor sendiri menampilkan banyak gagasan pengembangan UIN Jakarta.
Mulai dari penguatan kajian keislaman-keilmuan integratif, penguatan riset dan publikasi, pengembangan kemitraan, optimalisasi sumber daya, hingga mendorong transformasi UIN Jakarta sebagai green campus.
Salah satu guru besar yang masuk dalam daftar calon Rektor UIN Jakarta, Profesor Euis Amalia menyampaikan apresiasi atas kesempatan memaparkan visi misinya.
"Alhamdulillah telah berjalan dengan lancar penyampaian visi misi dari seluruh bakal calon Rektor UIN. Berjalan dalam suasana kekeluargaan," ucapnya.
Sementara itu, salah satu anggota senat pemberi pertimbangan kualitatif, Profesor Arief Mufraini turut mengapresiasi paparan visi misi para calon Rektor.
Menurutnya, 17 calon rektor UIN Jakarta sudah punya pengetahuan yang lebih maju untuk bagaimana mengarahkan UIN Jakarta di masa yang akan datang.
"Artinya pengetahuan mereka sudah berada pada track-nya yang benar tentang bagaimana seharusnya UIN Jakarta di masa mendatang. Dan itu diterjemahkan dengan cukup baik dalam visi misi masing-masing. Jadi tinggal kita berharap, yang terbaik dari mereka yang akan memimpin UIN Jakarta," papar Profesor Arief.
Jadwal Pemilihan dan Penentuan Rektor UIN Jakarta 2022/2023
Terkait pertimbangan kualitatif yang diberikan para anggota senat nantinya, Ketua Senat Profesor Dede mengatakan akan menyerahkan ke Menteri Agama RI dalam menentukan calon yang akan ditunjuk.
"Nanti (pertimbangan kualitatif dan berkas pencalonan lainnya, red.) disampaikan ke Menteri. Menteri nanti akan membentuk Komite Seleksi yang akan membuka seluruh data yang disampaikan. Jadi komite nanti berikan pertimbangan kepada Menteri dalam menentukan yang terbaik diantara semuanya, yang paling layak, untuk dipromosikan sebagai rektor," terangnya.
Penyampaian hasil pertimbangan kualitatif dan berkas pencalonan rektor tersebut akan dikirimkan melalui Rektor UIN Jakarta didampingi pimpinan Senat UIN Jakarta langsung kepada Menteri Agama RI.
"Harapannya, yang terbaik bagi pengembangan UIN Jakarta terpilih," harap Profesor Dede.
Sementara itu, untuk penentuan rektor terpilih, Ketua Senat mengatakan setidaknya tanggal 7 Januari 2023, Rektor UIN Jakarta periode 2023-2027 sudah terpilih dan dilantik oleh Menteri Agama RI.
"Karena kalau lewat tanggal 8 Januarinya, belum ada Rektor baru, maka harus ada Pelaksana Tugas Rektor," tuturnya.
(faz/nwy)