Data pribadi mahasiswa sejatinya menjadi berkas yang sifatnya rahasia. Namun baru-baru ini ada kabar yang mengatakan data mahasiswa di kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bocor dan diperjualbelikan secara online.
Seorang netizen pengguna akun Twitter @Vidyanbanizian mengunggah cuitan yang mengatakan adanya kebocoran data di UPI. Cuitan pada Minggu, 21 Agustus 2022 ini lantas heboh dan menarik banyak perhatian publik.
Banyak yang menyayangkan hal ini, apalagi jenis data yang bocor termasuk informasi yang sangat personal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Data yang Bocor
Lewat cuitan ini juga dibeberkan jenis data yang mengalami kebocoran. Bukan hanya sekedar nama dan foto mahasiswa, data ini bahkan meliputi slip gaji hingga foto detail rumah milik orang tua dari mahasiswa.
"Fresh lagi nih data kampus UPI isinya slip gaji, foto rumah dsb. kalo ini nga terlalu kaget soalnya security kampus mah ecek2. wong googling aja kadang bisa dapet data mahasiswa," ujar @Vidyanbanizian dalam keterangan fotonya.
Pemilik akun Twitter @Vidyanbanizian sudah mengizinkan detikEdu mengutip cuitannya ini. Ia juga membeberkan foto tangkapan layar yang menunjukkan besar muatan data ini mencapai 14GB.
"HQ Updated Universitas Pendidikan of Indonesia Leaks 4K+ with photo and more 14 GB Total (Update HQ kebocoran Universitas Pendidikan Indonesia, 4 ribu foto dan totalnya lebih dari 14 GB)," tulisnya.
![]() |
Jual-Beli Data Mahasiswa
Bukan hanya dugaan kebocoran, data mahasiswa UPI ini juga diduga diperjualbelikan. Tertera juga bahwa data ini termasuk masih baru karena terakhir di-update pada 19 Agustus 2022.
"Hi, Folks, I'm selling the leak of the compilation of data freshly collected in August 19th 2022 (UTC+3), (Hai, teman-teman, saya menjual kompilasi kebocoran data yang didapatkan di tanggal 19 Agustus 2022)," katanya.
Kolom komentar dari postingan ini pun ramai diisi netizen. Banyak kalangan mahasiswa UPI yang juga ikut berkomentar seraya khawatir data pribadinya tersebar.
Tanggapan dari Pihak UPI
Mengetahui kampusnya menjadi perbincangan, pihak UPI langsung memberi tanggapan. Hal ini disampaikan melalui akun media sosial seperti Instagram dan Twitter.
Melalui akun Twitter @upi_lawas menyatakan kebocoran data tersebut bukan berasal dari pihak UPI, melainkan dari pihak pusat. Namun tidak dijelaskan secara rinci perihal penyebab kebocoran data ini.
"Menurut beliau, kebocoran terjadi bukan dari pihak kampus melainkan dari pusat sebagai penyelenggara KIPK (Kartu Indonesia Pintar Kuliah), sekian," kata akun @upi_lawas.
Kasus dugaan kebocoran data ini juga disebutkan telah ditindaklanjuti oleh BEM UPI. Melalui Instagram @bem.upi, pihak kampus menyarankan beberapa hal untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diharapkan.
"Halo sahabat Rema! Seiring dengan informasi yang beredar perihal kebocoran data dari mahasiswa baru UPI. Dengan ini kami menghimbau Sahabat Rema untuk secara berkala mengecek email, memindahkan data penting yang ada di email dan menambah fitur autentifikasi tambahan guna melindungi akun," tulis akun ini pada insta story 21 Agustus 2022.
Di sini juga BEM UPI menyertakan link tautan sebagai pos pengaduan bagi mahasiswa yang menemukan indikasi penyalahgunaan data pribadi sebagai mahasiswa UPI. Para mahasiswa bisa mengisi data dan juga keluhan yang dialami terkait data pribadinya.
detikEdu sudah mencoba menghubungi pihak kampus UPI terkait kabar kebocoran data ini namun hingga saat ini belum mendapat jawaban.
(dvs/rah)