Mau kuliah di London? Sebagai referensi, ada baiknya detikers tahu plus minusnya versi mahasiswa di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London serta alumninya dalam survei terbaru.
Perusahaan teknologi pembayaran dan pengiriman uang Wise baru-baru ini bekerja sama dengan PPI London untuk memahami kenapa pelajar Indonesia mau memilih Inggris sebagai negara destinasi studinya.
Berdasarkan survei Wise sebelumnya pada 2021, Inggris menempati peringkat teratas sebagai tujuan studi terpopuler atau pilihan sekitar 50 % pelajar Indonesia. Peringkat Inggris diikuti Australia (22%), Jepang (17%), dan Amerika Serikat (16%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di survei 2022, 225 responden juga bicara tentang apa saja ekspektasi versus realitas kuliah di London. Hasil survei mendapati, mahasiswa dan alumni asal Indonesia di London rupanya sempat optimis mengelola keuangan pribadi dan biaya hidup selama kuliah.
Kenyataannya, para pelajar Indonesia ini harus menghadapi penyesuaian kurikulum, perbedaan nilai tukar, lalu biaya kuliah hingga biaya transfer uang yang tinggi. Berikut serba-serbi kuliah di London versi survei Wise 2022.
Serba-serbi Kuliah di London Versi Survei Wise 2022
- 76% mahasiswa dan alumni asal Indonesia di London memilih Inggris sebagai tempat melanjutkan studi karena memiliki reputasi akademik yang sangat baik
- 56% memilih Inggris karena lingkungan yang ramah bagi mahasiswa internasional untuk melanjutkan studi
- 49% pelajar setuju bahwa Inggris menerapkan pengajaran berkualitas tinggi
- 34% setuju bahwa Inggris punya berbagai pilihan prodi
- 82% ingin mendapatkan prospek pekerjaan di masa depan atau peluang karir yang lebih baik
- 75% Memiliki keinginan besar untuk lebih mendalami dan mengembangkan bidang yang telah dipelajari sebelumnya
- 3 dari 4 pelajar Indonesia merasa pengalaman studi di Inggris melebihi ekspektasi mereka.
- 48% pelajar Indonesia berencana untuk mencari pekerjaan di Inggris setelah lulus.
Sebaliknya, tantangan terbesar yang dihadapi selama studi di Inggris adalah mengelola keuangan pribadi dan biaya hidup yang tinggi (66%)
Perbedaan terbesar antara harapan dengan kenyataan adalah: biaya kuliah yang tinggi (1% harapan; 31% realita), penyesuaian dengan kurikulum (4% harapan; 29% realita), dan perbedaan nilai tukar mata uang (4% harapan; 26% realita)
58% mahasiswa mengirim uang ke luar negeri setidaknya sebulan sekali dengan rata-rata Rp 16,5 juta setiap transaksi.
51% mahasiswa mengirim uang < Rp 15 juta, 30% mengirim Rp 15 juta - Rp 20 juta, 11% mengirim Rp 20 juta - Rp 25 juta, 5% mengirim Rp 25 juta - Rp 30 juta, dan sisanya mengirim > Rp 30 juta
44% mahasiswa mengirim uang ke luar negeri sebulan sekali, 21% mengirim setiap 2-3 bulan sekali, 14% mengirim 2 kali atau lebih dalam setahun, 9% mengirim 2 kali setahun, 7% mengirim setahun sekali, dan 5% mengirim beberapa tahun sekali
Kendala dalam membayar dengan mata uang berbeda buat mahasiswa Indonesia di Inggris: 50% mahasiwa merasakan biaya transfer yang mahal, 41% mahasiswa mengalami waktu tunggu kiriman uang sampai di tempat tujuan, 7% tidak bisa mengunjungi bank fisik selama jam kerja
Nah, itu dia gambaran plus minus kuliah di Inggris versi survei Wise 2022 pada mahasiswa dan alumni asal Indonesia dari PPI London. Bagaimana detikers, semoga lancar ya rencana studinya!
(twu/pal)