Universitas Indonesia (UI) merayakan dies natalis ke-72 pada hari ini, Rabu (02/02/2022). Salah satu perguruan tinggi paling terkemuka di Indonesia ini sebetulnya telah dirintis sejak pendudukan Belanda.
Mulanya pemerintah kolonial Belanda mendirikan sekolah tinggi ilmu kesehatan pada tahun 1849. Sekolah ini mendapatkan nama resminya sebagai Dokter-Djawa School dua tahun kemudian, 1851.
Sebagaimana dikutip dari laman UI, tahun 1898 Dokter-Djawa School berubah nama menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen atau School of Medicine for Indigenous Doctors yang juga dikenal sebagai STOVIA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perguruan STOVIA berfungsi sebagai institusi pendidikan terbaik calon dokter di Indonesia selama 75 tahun, namun ditutup pada 1927.
Akan tetapi, satu sekolah kedokteran dibangun bersamaan dengan empat sekolah tinggi lain di sejumlah kota di Pulau Jawa. Keempat sekolah tinggi yang dimaksud adalah Technische Hoogeschool te Bandoeng atau Fakultas Teknik di Bandung pada 1920, kemudian Recht Hoogeschool atau Fakultas Hukum di Batavia pada 1924, Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte atau Fakultas Sastra dan Kemanusiaan di Batavia tahun 1940, dan Faculteit van Landbouwweteschap atau Fakultas Pertanian di Bogor setahun kemudian.
Keempat sekolah ini bersama dengan sekolah kedokteran yang dibangun itu menjadi tonggak dibangunnya Nood-universiteit atau Universitas Darurat pada tahun 1946.
Tahun berikutnya, 1947, Nood-universiteit berubah nama menjadi Universiteit van IndonesiΓ« dan berpusat di Jakarta. Ketika ibu kota dari Yogyakarta kembali ke Jakarta pada 1949, Universiteit van IndonesiΓ« di Yogyakarta turut pindah kembali ke Jakarta.
Universiteit van IndonesiΓ« itu kemudian dijadikan sebagai Universiteit Indonesia tahun 1950 dan di dalamnya ada sejumlah fakultas.
Fakultas Kedokteran, Hukum, Sastra dan Filsafat ada di Jakarta. Fakultas Teknik berlokasi di Bandung dan Fakultas Pertanian berlokasi di Bogor. Sementara itu, Fakultas Kedokteran Gigi ada di Surabaya dan Fakultas Ekonomi ada di Makassar.
Akan tetapi, sejumlah fakultas yang ada di luar Jakarta tersebut akhirnya berkembang menjadi universitas-universitas terpisah circa tahun 1954-1963.
Universitas Indonesia di Jakarta memiliki kampus di Salemba yang terdiri dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Matematika dan IPA, Hukum, Sastra, Teknik, dan Ekonomi.
Di waktu berikutnya, fakultas-fakultas tersebut diikuti Fakultas Psikologi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kesehatan Masyarakat, Ilmu Komputer, juga Keperawatan.
Universitas Indonesia sebelum memiliki kampus di Depok pada 1987 terdapat di tiga lokasi, yakni Salemba, Pegangsaan Timur, serta Rawamangun.
Setelah UI kampus Depok dibangun, kampus Rawamangun dipindah. Sedangkan kampus Salemba tetap dipertahankan untuk Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, serta Program Pascasarjana.
Universitas Indonesia menjadi perguruan tinggi negeri berstatus Badan Hukum Milik Negara di Indonesia tidak lama setelah tahun 2000.
Pimpinan UI sejak tahun 1950 disebut sebagai Presiden UI. Namun mulai 1962 gelar tersebut diganti menjadi Rektor UI. Orang-orang yang pernah memimpinnya berasal dari banyak latar belakang, mulai dokter sampai ABRI.
Rektor UI sejak 1950-2019:
1. 1950-1951 Presiden ke-1 Universitas Indonesia
Ir. Raden Mas Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo
2. 1951-1954 Presiden ke-2 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Mr. Raden Soepomo
3. 1954-1958 Presiden ke-3 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Bahder Djohan
4. 1958-1962 Ketua Presidium ke-4 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Raden Soedjono Djoened Poesponegoro
5. 1962-1964 Rektor ke-5 Universitas Indonesia
Letjen TNI (Purn.) dr. Teuku Mohammad Sjarif Thajeb
6. 1964-1973 Rektor ke-6 dan ke-7 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Ir. Raden Mas Soemantri Brodjonegoro
7. 1973-1974 Pejabat Rektor Universitas Indonesia
Prof. Dr. (HC) Slamet Iman Santoso
9. 1973-1982 Rektor ke-8 dan ke-9 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Mahar Mardjono
10. 1982-1985 Rektor ke-10 Universitas Indonesia
Brigjen TNI (Purn) Prof. Dr. Nugroho Notosusanto
11. 1986-1986 Pejabat Rektor Universitas Indonesia
Prof. Dr.dr.W.A.F.J.Tumbelaka
12. 1986-1990 Rektor ke-11 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Sujudi
13. 1994-1998 Rektor ke-12 Universitas Indonesia
Prof. Dr.dr. Muhammad Kamil Tadjudin, Sp.And
14. 1998-2002 Rektor ke-13 Universitas Indonesia
Prof. Dr.dr. Asman Boedisantoso Ranakusuma, SK.Pd, K.E.
15. 2002-2007 Rektor ke-14 Universitas Indonesia
Prof. dr. Usman Chatib Warsa, Sp.MK, Ph.D
16. 2007-2012 Rektor ke-15 Universitas Indonesia
Prof. Dr. der Soz Gumilar Rusliwa Soemantri
17. 2012-2013 Pejabat Sementara Rektor Universitas Indonesia
Prof. Dr.Ir. Djoko Santoso, M.Sc.
18. 2013-2014 Pejabat Sementara Rektor Universitas Indonesia
Prof. Dr.Ir. Muhammad Anis, M.Met
19. 2 Oktober 2014-4 Desember 2014 Pejabat Rektor Universitas Indonesia
Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A.
20. 2014-2019 Rektor ke-16 Universitas Indonesia
Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met
21. 2019 hingga kini Rektor ke-17 Universitas Indonesia
Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D
(nah/nwy)