Memasuki tahun akhir perkuliahan, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) Arif Bintang sudah bersiap merampungkan tugas akhir. Berangkat dari rekomendasi para dosen, mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini justru mantap mengikuti seleksi magang bersertifikat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Bagaimana ceritanya?
Bintang menuturkan, niatan magang itu bulat karena dukungan penuh para dosen agar ia bisa menjadikan proyek 6 bulannya di internship sebagai bagian tugas akhir. Dukungan itu, sambungnya, juga tertuju pada calon tempat magangnya di perusahaan manufaktur kosmetik, Paragon Innovation and Technology.
"Batch I itu ada 10 direktorat yang buka internship, yang daftar 29.000 (mahasiswa): via website Paragon 10.000, via Kemdikbud 19.000. Lalu 68 mahasiswa yang diterima, semester 6-8 saat itu," kata Bintang dalam rangkaian kegiatan Fellowship Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan, Rabu (22/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Magang Bersertifikat MBKM Mahasiswa ITB
Berkarya dari Pabrik
Masuk ke Direktorat Informasi dan Teknologi di pengujung Agustus 2021, Bintang menuturkan, ia menekuni project-based learning dengan kurikulum soft skill dan hard skill. Work from office di Jatake, Tangerang, Banten, ia menggodok otomasi transportasi kemasan kosmetik.
Bintang menjelaskan, penggunaan kemasan dalam manufaktur kosmetik membutuhkan transportasi mulai dari kemasan kosong ke gudang, mesin, tempat quality control, hingga gudang. Agar tidak perlu dipindahkan dan diawasi manual, sambungnya, perlu digitalisasi dalam sistem yang semula ada. Untuk itu, ia merancang bagaimana robot transportasi kemasan bisa berkomunikasi digital dengan bantuan sensor.
"Contoh, kemasan di posisi A, perlu diantarkan ke mesin B untuk diisi kosmetik. Selama ini pengantarannya manual. Jadi, dengan ada sensor dan robot, diantarkan secara otomatis," terangnya.
Enam Mentor Plus Dosen Pembimbing
Bintang menuturkan, di proyeknya, ia didukung enam mentor di dalam satu direktorat mulai dari definisi masalah hingga pembuatan produk. Selama mendesain otomasi robotnya, sambungnya, ia terjun ke pabrik untuk melihat langsung proses manufaktur, analisis batasan, dan desain produk untuk penyelesaian masalah.
Kombinasi dukungan dosen pembimbing dengan dukungan mentor tersebut, bagi Bintang, membuatnya optimis merampungkan proyek tugas akhir sambil magang selama 6 bulan.
"(Ada) bimbingan pengerjaan, kalau ada kesulitan, tinggal temui mentor atau chat. Tiap dua minggu, ada progress report. Dari banyak mentor dapat feedback dan kontak-kontak yang sekiranya bisa membantu project. Dari dosen sendiri, bimbingan lewat meeting dan feedback untuk tugas akhir," tuturnya.
Eksplorasi Meskipun Pandemi
Satu tahun belakangan sepanjang pandemi bagi Bintang jadi kendala sendiri untuk eksplorasi di kampus. Untuk itu, ia harus berpandai-pandai eksplorasi mandiri sembari meningkatkan keilmuan.
"Sejak magang ini ini eksplornya lebih menarik, lebih ketemu banyak orang yang profesional di bidangnya. Informasi teknologi, banyak berhubungan dengan orang di luar IT, mesin, bisnis. Banyak eksplorasi," tuturnya.
Di samping problem-based learning, eksplorasi selama magang yang dijalaninya juga meliputi kelas-kelas soft skill dan hard skill, seperti manajemen proyek, agility, public speaking, programming, hingga framework terkait project yang diselipkan di antara timeline project-based learning.
Terkait kelas-kelas tersebut, kata Suci Hendrina, Head of Corporate Communication & CSR Paragon Technology and Innovation, rupanya disusun dalam kurikulum magang 6 bulan yang dapat dikonversi menjadi 20 SKS perkuliahan. Jika menengok mekanisme dasar magang bersertifikat, maka konversi ini selaras dengan "kuliah di luar kelas" yang diusung MBKM.
Suci mengatakan, mahasiswa juga akan menjalani UTS dan UAS dalam milestone magang. Dengan demikian, "checkpoint" ini bisa memandu mahasiswa magang berhasil memberikan output project sampai selesai.
Ia menambahkan, mahasiswa yang hendak melanjutkan komunikasi dengan eks mentor, misalnya terkait tugas akhir, dipersilakan.
"Buat yang tertarik lanjut (berkarier), kita juga kesempatan untuk karier dengan seleksi program Paragon. Jadi yang sedang preparation next career, bisa ikut tes-tesnya, proses seleksi, melanjutkan (di perusahaan)," terangnya.
Gimana detikers, mau ikutan magang bersertifikat Kampus Merdeka kayak Bintang?
(twu/lus)