83% Mahasiswa Dapat Pengalaman Profesional di Program Magang Bersertifikat I

ADVERTISEMENT

83% Mahasiswa Dapat Pengalaman Profesional di Program Magang Bersertifikat I

Kristina - detikEdu
Jumat, 03 Des 2021 21:00 WIB
Hasil survei Magang dan Studi Independen Bersertifikat batch 1.
Foto: Tangkapan layar/YouTube Ditjen Diktiristek
Jakarta -

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) telah terlaksana untuk batch 1. Hasil survei menunjukkan, 83 persen mahasiswa mengaku mendapatkan pengalaman profesional.

Tim Sub Kelompok Kerja (Pokja) MSIB, Ayu Purwarianti, mengatakan survei diikuti oleh 8.400 mahasiswa yang berasal dari peserta batch pertama.

"(dari) 8.400 mahasiswa yang menjawab survei itu, 83 persen di antaranya menyatakan bahwa mereka mendapatkan pengalaman kerja atau profesional," ucap Ayu dalam acara Ngopi Sore Kampus Merdeka eps 7, Jumat (3/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MSIB merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Dari survei tersebut, didapati pula bahwa 76 persen mahasiswa menyatakan program MSIB tersebut meningkatkan soft skill mereka. Sementara itu, sebanyak 76 persen menyatakan bahwa tidak hanya peningkatan soft skill, tetapi juga hard skill.

ADVERTISEMENT

Ayu memaparkan, mahasiswa juga mendapatkan tambahan relasi di luar kampus dan pengalaman non akademik. Beberapa juga mengaku terbantu dengan adanya uang saku yang diberikan.

"Tapi itu (uang saku) bukan yang utama dicari. Tetap utama yang di sini adalah pengalaman yang sangat mahal, ketika didapatkan sesudah kerja itu akan terlambat," ucapnya.

Hasil survei tersebut turut diakui oleh salah satu penerima manfaat program MSIB, Ambar Octiva. Ambar merupakan peserta MSIB yang berkesempatan untuk magang di Kompas Gramedia.

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang ini mengaku mendapatkan banyak pengalaman selama mengikuti program magang bersertifikat. Ambar magang di divisi Public Relations meskipun dirinya merupakan mahasiswa jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi.

Menurutnya, program MSIB tidak mengharuskan program studi mahasiswa linear dengan bidang yang diberikan oleh perusahaan atau industri. Walaupun awalnya sempat khawatir, namun Ambar merasa terbantu karena didampingi oleh mentor profesional.

Dengan bidang non linear yang dijalaninya, justru Ambar mengaku dapat belajar lebih banyak dari ilmu-ilmu baru yang tidak diperolehnya selama di kampus. "Saya bisa belajar lebih, saya bisa mengambil hal-hal baru yang ingin saya coba," kata Ambar.

Program MSIB dapat dikonversikan ke dalam 20 SKS. Program ini akan dibuka kembali untuk batch kedua. Saat ini, sudah ada sekitar 400 mitra dari perusahaan industri yang akan bersiap untuk menerima mahasiswa di batch selanjutnya.




(kri/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads