Pemerintah Daerah (Pemda) DI Yogyakarta memastikan semester genap atau maksimal tahun depan, perkuliahan di DIY baru bisa normal. Mahasiswa sudah bisa masuk kuliah dengan kapasitas terbatas.
"Saat ini baru yang praktikum sama semester akhir. Mungkin semester depan, baru bisa dilakukan perkuliahan secara luring atau offline," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji, Jumat (15/10/2021).
Aji mengungkapkan, untuk memulai pembelajaran tatap muka, khusus perguruan tinggi tak bisa dilakukan seperti jenjang SMA ke bawah. Sebab, mayoritas mahasiswa di perguruan tinggi di DIY berasal dari luar daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk perjalanan ke sini saja mereka harus vaksin kedua dan rapid test. Kalau belum vaksin? Kan tidak bisa melakukan perjalanan," katanya.
Izin untuk tatap muka perguruan tinggi, kata Aji, sebenarnya sudah diberikan oleh Pemda. Asalkan setiap perguruan tinggi memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Tapi, peserta tatap muka atau mahasiswa yang masih di daerah-daerah luar DIY yang menjadi kendala.
"Kami sudah sampaikan, silakan saja kalau mau menggelar kuliah tatap muka asalkan prokes tetap menjadi nomor satu," katanya.
Diwawancarai terpisah, Plt Kepa L2Dikti Wilayah V DIY Bhimo Andoko menjelaskan, untuk memulai tatap muka, pihaknya akan menggelar survei terlebih dahulu. Hal tersebut telah dilakukan untuk perkuliahan di semester gasal saat ini.
"April lalu kami lakukan survei, mayoritas mahasiswa menginginkan perkuliahan daring. Kalau mau kuliah tatap muka, kami lakukan lagi survei untuk semester genap," jelasnya.
Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya masih fokus untuk vaksinasi mahasiswa. Beberapa perguruan tinggi sudah melakukan pendataan mahasiswa untuk menggelar vaksinasi bersama.
"Bisa dibuat grouping beberapa perguruan tinggi untuk memudahkan vaksinasi," jelasnya.
Ia menargetkan, vaksinasi untuk mahasiswa ini selesai sebelum semester genap mulai. Hal tersebut agar saat kuliah tatap muka mulai, mahasiswa sudah tervaksin semua.
(pal/pal)