.webp)
Mendikbudristek Nadiem Makarim mendorong kampus di wilayah PPKM level 1-3 segera melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas. Namun, Universitas Indonesia (UI) belum memutuskan untuk menggelar kuliah tatap muka di semester ini.
Kepala Kantor Humas dan KIP UI Amelita Lusia menjelaskan pada dasarnya pihaknya berkomitmen untuk mendukung setiap kebijakan pemerintah. Bahkan, sejak tahun lalu UI telah melakukan pembelajaran blended learning atau campuran antara daring dan luring.
"Selama pandemi sejak tahun lalu, kami melakukan pembelajaran blended learning. Yang luring adalah yang praktik di lab, antara lain di FT," ungkap dia kepada detikEdu baru-baru ini dan ditulis Kamis (16/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"UI berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan kebijakan dan program nasional. Sejak awal tahun ajaran 2020/2021, UI sudah melaksanakan PTM secara selektif, menentukan kegiatan belajar mengajar mana saja yang perlu dilaksanakan secara tatap muka. Ada yang online (daring) ada yang offline (luring)," sambung dia.
Lebih lanjut, ia belum bisa menjelaskan alasan tak diberlakukannya PTM terbatas. Pihaknya masih menunggu adanya surat edaran resmi terkait rencana tersebut.
"Saat ini, kami masih menunggu adanya surat edaran resmi. Sekarang pun UI akan melaksanakan PTM secara selektif, disesuaikan dengan kebutuhan proses pembelajaran dan kepentingan menjaga keselamatan dan kesehatan sivitas akademika UI," imbuh Amelita.
Sementara itu, UI sendiri ikut mendorong program penyebaran COVID-19 dengan membuka sentra vaksinasi untuk mahasiswa. "Kami juga sudah memberikan layanan vaksin gratis bagi mahasiswa di Sentra Vaksinasi Mahasiswa Indonesia," papar Amelita.
Sementara itu, Nadiem pada Jumat (27/8/2021) lalu meminta agar kampus di wilayah PPKM level 1-3 menggelar PTM sesuai dengan aturan dari SKB 4 menteri.
"Kuncinya mengikuti SKB Empat Menteri, maka perguruan tinggi di wilayah PPKM Level 1-3 diperbolehkan mengadakan PTM terbatas. Tetap ada aturan main yang berlaku, ada berbagai prokes yang tetap harus dilaksanakan," ujar Nadiem kala itu.
(pay/lus)
