India memiliki tradisi akademis yang sangat baik. Tak heran karena negara ini mewarisinya dari Inggris yang pernah menjajah negeri itu selama sekitar 200 tahun. Hingga saat ini siapapun yang memimpin roda pemerintahan di India akan memberikan subsidi dana pendidikan yang sangat besar ke kampus-kampus di sana.
"Di India itu kualitas pendidikannya sama dengan standar Eropa (Inggris) tapi biayanya super murah," kata Mohd Agoes Aufiya, mahasiswa di Jawaharlal Nehru University (JNU) dalam tayangan Blak-blakan detikcom, Selasa (27/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia yang tengah menyusun disertasi doktoral di jurusan hubungan internasional mengaku cuma mengeluarkan biaya US $ 100 atau sekitar Rp 1,4 juta per semester. Karena sangat murah, lelaki asal Martapura, Kalimantan Selatan itu pun membiaya sendiri kuliahnya dan memboyong isteri dan kedua anaknya di New Delhi. "JNU itu salah satu kampus favorit di India, ya seperti UI lah," ujarnya bangga.
Biaya kuliah super murah itu jadi semakin murah untuk warga India sendiri. Per semester, kata Agoes, Cuma 150 rupee atau Rp 30 ribu. Untuk biaya tinggal di asrama per semester pun cuma 2.500 rupee atau sekitar Rp 500 ribu.
"Itu sudah termasuk listrik, air dan lain-lain. Untuk biaya makannya sehari tiga kali per bulan hanya 2.000 rupee atau Rp 400 ribu," terang Agoes yang menyelesaikan S-1 HI di UMY, Yogyakarta.
Hal sama dikatakan Ahmad Mujtaba yang kuliah S1 di Mumbai University. Pria asal Madura ini lebih memilih menerima beasiswa di India dibanding Turki dengan alasan yang sama. Dia belajar di India melalui program beasiswa, Indian Council for Cultural Relations (ICCR) pada 2019.
Dia memilih India selain karena terinspirasi salah seorang kiai yang dikaguminya, juga kegemarannya dengan film-film Bollywood. "Saya mahasiswa Indonesia pertama di Mumbai. Saat pertama tiba ya diinterogasi macam-macam sama pejabat KJRI, saya merasa seperti teroris," ujarnya diiringi tawa.
Berbeda dengan kota-kota lain di India, biaya hidup di Mumbai tergolong lebih mahal. Di kota berpenduduk lebih dari 100 juta jiwa yang dijuluki "City of Dream" itu juga dikenal dengan ketimpangan sosial yang mencolok. Di kota itu banyak selebritas Bollywood bermukim.
"Saya juga spontan menyebut suka film Bollywood sebagai alasan ingin kuliah di India. Terus saya diminta menyebutkan nama para aktor dan aktris Bollywood," tutur Ahmad Mujtaba kembali diiringi tawa.
(jat/erd)