Jakarta - Terdapat sekolah yang berdiri di tengah hutan Kalimantan. Dengan ratusan siswa, Sekolah Adat Arus Kualan memadukan pembelajaran dengan alam.
Potret Sekolah Adat Arus Kualan, Belajar di Tengah Alam Kalimantan

Sekolah Adat Arus Kualan telah berdiri sejak 2014. Hingga saat ini, lebih dari 300 siswa yang pernah mengenyam pendidikan di sana. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)
Sebagai pendidikan nonformal, Sekolah Adat Arus Kualan membuka kelas dari hari Jumat hingga Minggu. Mayoritas siswanya juga menempuh pendidikan formal di luar sekolah ini. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)
Menggabungkan kurikulum dengan alam, siswa akan dibekali dengan kemampuan obat tradisional, memasak berbahan dasar bambu, identifikasi tumbuhan hutan, dan partisipasi dalam permainan adat. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)
Siswa juga diajak berkunjung ke rumah sesepuh untuk belajar dari narasi mereka. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)
Arus Kualan juga menekankan pada pembangunan keterampilan membaca dan menulis. Dengan cara ini, siswa dapat mengungkapkan pemikiran dan aspirasi mereka secara efektif. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)
Di antara ratusan siswa Sekolah Adat Arus Kualan, terdapat Selsi yang menemukan minatnya dalam mengajar seni memainkan Sampe. Sampe merupakan alat musik tradisional suku Dayak. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)
Terdapat pula Elis, yang memiliki memiliki hasrat besar dalam melestarikan ilmu pengobatan tradisional. Kefasihannya dalam bahasa Inggris juga menjadikan Elis duta budaya. Ia selalu menyambut tamu dari negara lain dan memandu mereka. (Foto: Sekolah Adat Arus Kualan)