Yogyakarta - Gerakan Literasi Sekolah (GLS) hadir guna meningkatkan minat baca anak usia sekolah. UPN Veteran Jakarta dan Yogyakarta kolaborasi mendukung program itu.
Foto Edu
Kolaborasi UPN Veteran Jakarta dan Yogyakarta Giatkan Gerakan Literasi Sekolah

Pemerintah meluncurkan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) untuk meningkatkan minat baca di kalangan anak usia sekolah, usia yang dianggap krusial dalam membangun tradisi dan budaya baca masyarakat. Hal ini merespons tingkat literasi Indonesia yang berada pada peringkat yang rendah.Β Hal tersebut mendorong gabungan dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta dan Yogyakarta turun langsung kepada masyarakat untuk mendukung peningkatan minat baca anak SMA melalui program GLS.
Kegiatan tersebut berlangsung di SMA Gama, Yogyakarta, Rabu (12/7/2023). Tim gabungan ini terdiri dari Prof. Puji Lestari, M.SI. (UPNV Yogyakarta), Munadhil Abdul Muqsith, Ph.D, Dr. Ana Kuswanti, Dr. Radita Gora Tayyibnafis, dan Nuril Ashivah Misbah, MA. (UPNV Jakarta).Β Prof. Puji menerangkan kemampuan literasi merupakan keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh semua orang. Keterampilan literasi meliputi kemampuan membaca, menulis, mengelompokkan informasi, menarik kesimpulan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari di semua lini. Bagi siswa-siswi SMA, membaca buku-buku nonteks pelajaran akan membantu mengasah keterampilan lain yang dibutuhkan.
Pada kesempatan yang sama, Munadhil Ph.D, menyampaikan perkembangan saat ini yang mensyaratkan kemampuan literasi harus ditingkatkan. Masa mendatang, tantangan politik elektoral (Pemilu 2024) yang semakin dekat akan hadir bersama hoax, hate speech, mis dan disinformasi seperti tahun yang sudah-sudah. Hanya kemampuan literasi seperti menyaring, check and recheck, mengkonfirmasi informasi yang mampu melindungi generasi dari kabar-kabar sesat yang merusak kohesi sosial. Β
Kesadaran akan literasi harus ditanamkan sejak dini pada usia-usia sekolah. SMA Gama sendiri telah menjalankan program GLS sejak tahun 2015 dengan agenda membaca 15 menit sebelum kelas dimulai. Siswa kemudian membuat rangkuman dari buku yang dibaca, lalu rangkuman itu diarsipkan di perpustakaan. Kegiatan tersebut menjadi salah satu cara agar siswa berlatih bahasa, menulis, dan menyimpulkan gagasan sebuah buku. Para siswa mengakui kegiatan membaca dan merangkum tersebut memudahkan mereka untuk memahami teks-teks pelajaran. Β