Mendikdasmen Tegaskan Dana Rp 2 Juta untuk Guru Korban Bencana adalah Bantuan, Bukan Tunjangan

ADVERTISEMENT

Mendikdasmen Tegaskan Dana Rp 2 Juta untuk Guru Korban Bencana adalah Bantuan, Bukan Tunjangan

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 19 Des 2025 12:00 WIB
Mendikdasmen Tegaskan Dana Rp 2 Juta untuk Guru Korban Bencana adalah Bantuan, Bukan Tunjangan
Mendikdasmen Abdul Mu'ti. (Foto: Anggi Muliawati/detikcom)
Jakarta -

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menegaskan, dana Rp2 juta untuk guru korban bencana di Sumatera tergolong sebagai bantuan, bukan tunjangan. Bantuan ini untuk guru yang dirawat di rumah sakit.

"Rp 2 juta itu untuk bantuan guru-guru yang kemarin saat dirawat di rumah sakit itu. Jadi, guru yang dirawat di rumah sakit dapat bantuan itu, termasuk ada yang meninggal, kita bantu," ujarMu'ti dalam Antara, dikutip Jumat (19/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi itu tidak ada hubungannya dengan tunjangan, itu bantuan karena mereka kena musibah," sambung Mu'ti.

Mu'ti menjelaskan, mekanisme bantuan itu diberikan satu kali untuk kondisi darurat yang menimpa para guru.

ADVERTISEMENT

"Sementara untuk kemarin saja," ujarnya.

Statistik Kerusakan Sekolah Akibat Banjir Sumatera

Berdasarkan data Kemendikdasmen per Minggu (14/12/2025) pukul 17.00 WIB, sebanyak 3.274 satuan pendidikan PAUD hingga pendidikan nonformal terdampak banjir Sumatera. Angka ini termasuk kerusakan 6.431 ruang kelas; serta bangunan pendukung dan fasilitas sanitasi sekolah.

Sebanyak 15 guru dan 52 siswa teridentifikasi meninggal dunia, sementara sejumlah lainnya luka-luka dan masih berada di lokasi pengungsian bencana. Adapun 276.249 siswa serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan yang selamat kiniterdampak.

Sebanyak 403.534 dalam 19.427 rombongan belajar kesulitan melanjutkan pendidikan karena sarana-prasarana sekolah rusak, akses menuju sekolah terputus, dan warga sekolah harus mengungsi. Kemudian sejumlah satuan pendidikan dialihfungsikan seentara sebagai lokasi pengungsian dan posko penanganan darurat.

Mu'ti menyatakan, pihaknya berkomitmen memastikan layanan pendidikan tetap berjalan meskipun berada dalam keadaan darurat.

"Dalam kondisi bencana, keselamatan warga sekolah menjadi prioritas utama, namun hak anak untuk tetap belajar tidak boleh terhenti. Pemerintah hadir untuk memastikan pendidikan darurat dapat berjalan, sekaligus memberikan dukungan bagi para guru yang tetap mengabdi di wilayahterdampak," ujar AbdulMu'ti, Selasa (16/12/2025) lalu.

Kemendikdasmen menyatakan, sejumlah bantuan pendidikan darurat yang telah disalurkan berupa:

2.873 unit ruang kelas darurat
141.335 paket perlengkapan belajar siswa
16.239 paket perlengkapan keluarga guna menunjang kebutuhan dasar warga satuan pendidikan selama masa tanggap darurat dan pengungsian
Bantuan keuangan pendidikan sesuai mekanisme untuk mendukung pemulihan layanan pendidikan di satuan pendidikan terdampak




(nir/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads