Magang Hub Batch 3, detikcom Utamakan Fresh Graduate yang Cari Pengalaman Kerja

ADVERTISEMENT

Magang Hub Batch 3, detikcom Utamakan Fresh Graduate yang Cari Pengalaman Kerja

Siti Nur Salsabilah Silambona - detikEdu
Selasa, 16 Des 2025 17:30 WIB
Magang Hub Batch 3, detikcom Utamakan Fresh Graduate yang Cari Pengalaman Kerja
Onboarding Magang Hub Batch 3 2025 di Jakarta secara hybrid, Selasa (16/12/2025). Foto: Siti Nur Salsabilah Silambona
Jakarta -

Sejumlah lulusan baru resah dengan berbagai perusahaan yang menerima pekerja berdasarkan pengalaman. Menjawab keresahan ini, detikcom lewat Magang Hub membuka wadah bagi fresh graduate yang sedang mencari pengalaman.

Human Capital Section Head detikcom Nanang Supriyatna menyampaikan, seleksi peserta magang di detikcom mengutamakan mereka yang mencari pengalaman kerja.

"Pengalaman tidak selamanya dari pekerjaan. Ada banyak hal yang teman-teman bisa dapati gitu. Baik teman-teman bikin project, bikin portfolio, atau organisasi. Itu bagian dari pengalaman. Jadi jangan disempitkan arti pengalaman itu," ujar Nanang pada acara Onboarding Magang Hub Batch 3 2025 di Jakarta dan secara hybrid, Selasa (16/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memutus Lingkaran Setan Syarat Pengalaman

Perjalanan hidup setelah lulus kuliah sering kali membingungkan para Gen Z, antara memutuskan untuk bekerja, lanjut S2, menikah atau memulai bisnis. Karena itu, banyak dari anak muda sekarang bertanya-tanya bagaimana cara untuk mendapatkan pekerjaan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, banyak perusahaan yang mengharuskan kandidatnya memiliki pengalaman sekian tahun di dunia kerja. Nanang menyebut fenomena ini sebagai 'lingkaran setan'.

Untuk memutus masalah ini, Nanang menjelaskan, proses rekrutmen peserta Magang Hub di detikcom membuka peluang bagi anak muda yang membutuhkan pengalaman di dunia kerja bidang media. Recruiter menyaring para peserta dengan melihat portofolio dan proyek serta pengalaman organisasi mereka selama kuliah.

Adaptasi Gen Z

Nanang menuturkan, terkadang ada atasan yang komplain tentang tim kerjanya yang mayoritas Gen Z, atau sebaliknya. Namun, gap antargenerasi ini menurutnya dapat diatasi dengan adaptasi yang baik.

Adaptasi ini menurutnya juga tampak terhadap sistem kerja zaman sekarang. Pemanfaatan AI dalam pekerjaan juga mulai digunakan.

"Bahkan sebenarnya kami sudah lebih terbuka dibandingkan dulu awal-awal, 1 atau 2 tahun lalu," ujarnya.

Bahkan, pada Magang Hub Batch 3 2025, Nanang menyarankan agar peserta memaksimalkan AI untuk melengkapi administrasi absensi harian. Ia menegaskan, kelengkapan administrasi harian penting, tetapi kinerja jauh lebih penting.

"Yang penting bisa," ujarnya.




(twu/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads