Alumnus Rekayasa Hayati Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2020 bagikan pengalamannya dalam meraih beasiswa Global Korea Scholarship (GKS). Tak sekadar cerita, sosok bernama Jane Rahel Limawan memberikan tips bagi detikers yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri.
Jane, sapaan akrabnya, mengaku memiliki motivasi untuk melanjutkan studi S2 usai menyelesaikan S1. Ia merasa ilmu yang didapat kala menempuh studi S1 masih sangat terbatas, terlebih jika ingin diterapkan ke industri.
Keputusan mendaftar beasiswa setelah lulus S1 ini juga dinilainya tepat. Hal ini dikarenakan ia memiliki keleluasaan waktu tanpa harus memikirkan penelitian tugas akhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti Apa Beasiswa Global Korea Scholarship?
Pemikiran melanjutkan studi semakin matang usai memilih Korea Selatan menjadi tujuan petualangan akademiknya. Baginya, Korea Selatan termasuk dalam negara dengan teknologi lebih maju terutama di bidang studinya.
Bidang studi yang dimaksud dalam hal ini adalah bidang clean energy dengan fokus pada hidrogen dan teknologi sel bahan bakar. Selain teknologi, Jane juga menyoroti faktor budaya hingga kualitas fasilitas umum di negara tersebut.
Jatuh hati kepada Korea Selatan, Jane akhirnya berkenalan dengan Global Korea Scholarship (GKS). GKS adalah beasiswa yang diselenggarakan oleh National Institute for International Education, sebuah lembaga di bawah Kementerian Pendidikan Korea Selatan.
Beasiswa ini menawarkan beragam manfaat yang sangat menjamin hidup mahasiswa internasional. Dari biaya kuliah, uang saku bulanan, biaya visa, dan tiket pesawat tanpa adanya ikatan dengan lembaga tersebut.
Setelah diterima, awardee GKS diminta untuk mengikuti kelas bahasa Korea selama satu tahun. Baru pada akhirnya, studi S2 di kampus tujuan dilaksanakan.
Usai melalui segala rangkaian seleksi GKS, Jane berhasil diterima sebagai awardee dan akan melanjutkan studi S2 di Pohang University of Science and Technology (POSTECH), Korea Selatan.
Saat ini, Jane tengah mengikuti program kelas bahasa Korea selama satu tahun. Selain tantangan bahasa, Jane mengaku tidak menghadapi banyak kendala berarti dalam menuju studi S2-nya ini.
Tips Daftar Global Korea Scholarship
1. Persiapan Dokumen Syarat Lebih Awal
Berhasil tembus GKS, Jane menilai kunci utama dalam mendaftar beasiswa adalah persiapan dokumen yang matang sejak awal. Persiapan dokumen ini termasuk menulis personal statement, rencana studi, dan surat rekomendasi dosen.
"Menulis personal statement dan study plan butuh refleksi diri. Sebaiknya dicicil lebih awal. Selain itu, jangan lupa menyiapkan surat rekomendasi dosen," tuturnya dikutip dari laman ITB, Kamis (20/11/2025).
2. Hubungi Profesor Calon Pembimbing
Jane mengingatkan agar calon awardee tak lupa menghubungi profesor calon pembimbing. Ketika menguhubungi profesor calon pembimbing berbagai hal perlu ditanyakan, seperti ketersediaan untuk membimbing, topik riset, dan bila memungkinkan meminta surat rekomendasi.
"Jika memungkinkan minta personal recommendation letter karena dapat meningkatkan peluang diterima," ujarnya.
3. Sertifikat Bahasa
Berkuliah di negara dengan bahasa yang berbeda, tentu perlu penting memiliki kemampuan bahasa. Kemampuan ini bisa dibuktikan dengan sertifikat bahasa.
Untuk bahasa Inggris, sertifikat bahasa yang dibutuhkan adalah IELTS/TOEFL, sedangkan sertifikat bahasa Korea adalah TOPIK. Jane menyebut, melampirkan sertifikat bahasa terkadang tidak diwajibkan.
Kendati demikian, dengan melengkapinya detikers bisa meningkatkan eligibilitas penerimaan beasiswa dengan penambahan poin hingga 10%.
4. Menabung!
Tips keempat yang disampaikan Jane adalah calon pendaftar perlu menabung sejak dini. Hal ini dikarenakan biaya persiapan beasiswa cukup besar, termasuk tes bahasa hingga biaya pengiriman dokumen.
5. Temukan Motivasi dan Tujuan Kuliah
Terakhir, Jane memberikan tips agar calon awardee menemukan motivasi dan tujuan besar sebelum melanjutkan studi S2. Kedua hal ini akan mempermudah proses persiapan pendaftaran.
Ia juga berpesan agar detikers tak ragu mendaftar sebanyak mungkin program beasiswa tak hanya GKS. Langkah ini menjadi upaya untuk memperbesar peluang untuk diterima.
Bagi Jane, program beasiswa tidak selalu mencari kandidat yang terbaik. Terkadang, perekrut beasiswa memperhatikan tujuan yang sejalan dengan visi lembaga pemberi beasiswa.
Oleh karena itu, ia menyarankan agar buang jauh-jauh rasa minder dan rasa percaya diri. Cobalah untuk tetap berani mendaftar!
(det/faz)











































