Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) borong medali di lomba bangunan tahan gempa. Total, tim ITS berhasil membawa pulang empat prestasi dan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) XX dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XVI 2025 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Minggu (16/11) lalu.
Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, Fakultas Vokasi ITS, Tatas ST MT PhD mengungkapkan ada tiga tim ITS yang berhasil meraih prestasi di ajang bergengsi skala nasional ini. Di antaranya adalah tim INDESTRUKTRA yang berkompetisi di kategori KBGI Beton. Tim tersebut meraih juara III dengan mengusung karya unggulan bernama Metronava Tower.
Tim INDESTRUKTRA dari Departemen Infrastruktur Sipil berhasil meraih juara III pada Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2025 kategori Beton. Karya inovasi yang dirancang tim ini memiliki pendekatan inovatif yang mengintegrasikan teknologi struktur tahan gempa dengan prinsip desain berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Adapun material yang digunakan dalam rancangan tim ini adalah GrapheneβEnhanced Concrete," jelasnya dalam laman ITS, dikutip Rabu (19/11/2025).
Gedung Cepat Bangun tapi Tahan Gempa
Dalam kategori KBGI Baja yang diikuti oleh tim ASKARA yang juga dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS mengusung karya bertajuk Argawidya Tower. Karya ini dirancang dengan konsep Smart Green Economy (SGE) Seismic Building, yaitu gedung cepat bangun, kokoh, dan tahan gempa.
Tatas menjelaskan, bangunan yang dirancang tim ASKARA ini juga terintegrasi dengan ekonomi hijau melalui pendekatan Internet of Things (IoT). Tim ini sukses meraih penghargaan di dua kategori sekaligus, yakni menjadi pemenang pada kategori Kreativitas Rancang Bangun dan kategori Metode Pelaksanaan.
Sementara itu,Tatas juga menyampaikan bahwa di ajang KJI, tim Trikarsa dari Departemen Teknik Sipil ITS berhasil mendapat juara Harapan I. Jembatan ini memiliki inovasi struktural berupa lubang pada pelat gelagar dan ikatan angin yang mampu mengurangi berat sampai 20 persen tanpa mengganggu kinerja.
"Inovasi juga dilakukan dengan penggunaan pelat gusset berbentuk fillet yang menurunkan berat sambungan sekitar 20 persen," tambahnya.
Sementara tim ASKARA ITS berhasil meraih dua juara pada Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Baja pada kategori Kreativitas Rancang Bangun dan kategori Metode Pelaksanaan.
Tatas berharap capaian ini dapat dilanjutkan untuk penelitian yang lebih intensif. Ia juga berharap inovasi ini dapat diaplikasikan di dunia industri konstruksi dan membantu kemajuan bidang teknik sipil.
"Kami berharap ajang ini bukan hanya sebagai sarana meraih prestasi, tetapi juga menjadi wadah pembelajaran dan inovasi bersama," pungkasnya.
(nir/faz)











































