Motor Ojol Itu Antarkan Afani Gapai Cita-cita Jadi Dokter

ADVERTISEMENT

Motor Ojol Itu Antarkan Afani Gapai Cita-cita Jadi Dokter

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 25 Sep 2025 14:00 WIB
Mohamad Arief Fatkhurrohman dan Debby Humaira Permatasari Antarkan Anaknya Berkuliah di FK UMY
Mohamad Arief Fatkhurrohman dan Debby Humaira Permatasari Antarkan Anaknya Berkuliah di FK UMY. (Foto: Laman Resmi UMY)
Jakarta -

Afani Naura Fatkhurrohman lahir dari keluarga yang sederhana. Namun, tidak dengan mimpinya.

Afani rajin belajar dan bercita-cita menjadi dokter. Orang tuanya,MohamadAriefFatkhurrohman dan DebbyHumairaPermatasari sepakat untuk mendukung mimpi anak-anak mereka, termasukAfani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai pengemudi ojek online (ojol), Arief sehari-hari menempuh jalanan Ponorogo, Jawa Timur dengan motor tua yang menjadi satu-satunya kendaraan keluarga. Dari kerja kerasnya, Arief dan Debby masih terus mengusahakan pendidikan anak-anak mereka.

Menurut Debby,Afani menunjukkan kedisiplinan sejak kecil. Ia terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah tanpa disuruh, belajar lebih dulu sebelum bermain, serta tidak larut bermain gadget. Sikap mandiri itulah yang membuatnya semakin fokus mengejar cita-cita menjadi seorang dokter.

ADVERTISEMENT

Cita-cita Afani kini selangkah lebih dekat. Pada 2025 ini, Afani diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dengan beasiswa. Semua kerabat tahu betapa sulit kuliah dan tidak sedikit biaya untuk kuliah kedokteran. Ketika kesempatan itu datang, Arief dan Debby bersyukur.

"Kami selalu bilang ke anak-anak, prioritas mereka saat ini adalah belajar. Karena ilmu itu kemuliaannya bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Sebagai orang tua, saya dan istri berjuang di bidang ekonomi, sementara anak-anak berjuang di pendidikan. Itu komitmen keluarga kami," ujarArief dalam lamanUMY, dikutip Kamis (25/9/2025).

Arief bersyukur Afani berkesempatan untuk meraih cita-citanya sebagai dokter. Untuk itu, ia berharap sang anak dapat menjaga semangat hingga lulus tepat waktu dan menjadi dokter yang berintegritas.

"Saya selalu tekankan kepada anak-anak, belajar itu mahalnya dapat, ilmunya pun dapat. Jadi kemuliaannya bukan hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Kalau tidak 'panen' sekarang, nanti pasti akan 'panen'. Ilmu yang dimiliki, entah dipakai untuk bekerja atau tidak, akan membuat mereka lebih mampu menghadapi berbagai persoalan hidup," pungkas Arief.




(nir/twu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads