Mahasiswa Indonesia membentangkan bendera Merah Putih usai berhasil meraih juara dalam ajang Teknofest 2025 di Istanbul, Turki. Kontes teknologi global tersebut berlangsung pada 17-21 September 2025.
Mengutip laman resminya, Teknofest merupakan kontes inovasi teknologi yang diselenggarakan dalam 58 kategori utama dan 137 sub kategori. Tim yang lolos tahap seleksi awal menerima lebih dari 85 juta lira Turki/TL (sekitar Rp 34,2 miliar) dalam bentuk dukungan finansial. Sementara tim yang meraih peringkat teratas akan mendapatkan hadiah total mencapai lebih dari 65 juta TL (sekitar Rp 26,1 miliar).
Perwakilan Mahasiswa Indonesia Berhasil Raih Juara 2
Mahasiswa Indonesia tergabung dalam beberapa tim, baik sesama mahasiswa Indonesia maupun dengan mahasiswa internasional lainnya. Salah satunya Tim IndoVie yang berhasil meraih juara 2 untuk kategori Psikolojide Teknolojik Uygulamasi (Technological Application in Psychology).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim tersebut merupakan kolaborasi mahasiswa Indonesia dan Vietnam. Mereka mengembangkan aplikasi smartwatch yang terintegrasi dengan server websocket, sehingga mampu mendeteksi kondisi panik pengguna melalui data fisiologis tubuh.
Inovasi mereka juga mampu memberikan intervensi berupa getaran penenang untuk membantu pengguna mengendalikan kondisi psikologisnya.
Anggota tim yang berasal dari Indonesia, Adhilla Salsabila Putri Artha, mengatakan proses menuju final tidaklah mudah. Timnya telah mempersiapkan sejak Maret 2025.
"Kami harus melewati seleksi ketat, mulai dari seleksi pendahuluan yang mencakup penjelasan singkat tentang proyek, pemaparan masalah, kebaruan (novelty), metodologi, presentasi, hingga pengembangan prototipe secara intensif. Di final, semua kerja keras itu terbayar," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Selasa (23/9/2025).
"Kita sering berkejaran dengan deadline, misalnya deadline jam 23.59 tapi baru selesai bentuk tim jam 23.57. Bahkan saat submit presentasi untuk final, kami sempat terlambat dan harus meminta perpanjangan waktu yang alhamdulillah akhirnya dikabulkan," imbuh mahasiswa psikologi dari Universitas Mersin, Turki itu.
Dua Tim Indonesia Berhasil Raih Juara 3
Pada cabang yang berbeda, dua tim mahasiswa Indonesia berhasil meraih juara 3. Mereka yaitu:
1. Tim Garuda AI, yang berhasil meraih Juara 3 dalam kompetisi Agentic AI Turkish Large Language Model Competition.
Tim ini beranggotakan mahasiswa Indonesia di berbagai universitas Turki, yang dipimpin oleh Muhammad Abdan Syakura (Ankara University). Tiga anggotanya yaitu Hasri Akbar Awal Rozaq (Gazi University), Darmawan Wicaksono (Social Science University of Ankara), dan Ammar Abdurrauf (Istanbul Technical University).
Dalam kategori Public Technologies, Garuda AI mengembangkan aplikasi HALKA (Halk Analizi ve KatΔ±lΔ±m AjanΔ±) atau Agen Analisis dan Partisipasi Publik. Aplikasi ini mampu mengumpulkan opini masyarakat, menganalisis sentimen publik, serta menyusun masukan berbasis data untuk mendukung kebijakan transparan dan partisipatif.
Inovasi HALKA dinilai unggul karena punya relevansi sosial yang tinggi, inovasi teknologi melalui integrasi Retrieval-Augmented Generation (RAG) dan Model Context Protocol (MCP), fleksibilitas lintas sektor, serta dampak praktis bagi pemerintahan dan masyarakat.
"Perjalanan ini penuh tantangan, mulai dari teknis superkomputer hingga koordinasi lintas negara. Tapi semua terbayar saat nama Garuda AI diumumkan di podium Teknofest," ungkap Abdan Syakura.
2. Tim Pencipta.art asal Indonesia, berhasil meraih Juara 3 di kategori Nsosyal Super App Creathon YarΔ±ΕmasΔ±.
Tim ini terdiri dari Muhammad Noufal Rizka Ibrahim, Ananda Pradian Arumdapta, dan Bilal Alfa Guldi dari Bartin University. Mereka membuat inovasi sebuah Super App dengan fokus pada desain UI/UX yang mengintegrasikan banyak modul dalam satu aplikasi: transportasi, belanja, makanan, pesan singkat, pembayaran digital, media sosial, dan lainnya.
Mereka juga menyertakan konsep Social Commerce, yang membuat pengguna bisa melihat produk melalui review dari pengguna lain dan membeli langsung tanpa berpindah aplikasi.
Prestasi mahasiswa Indonesia di ajang Teknofest 2025 Istanbul ini membuktikan bahwa generasi muda Tanah Air memiliki kapasitas dalam inovasi teknologi. Mahasiswa-mahasiswa Indonesia mampu berinovasi melalui aplikasi kesehatan mental, sistem partisipasi publik berbasis AI, maupun desain super app yang terintegrasi.
Pencapaian ini bukan hanya membawa nama baik Indonesia di ajang internasional, tetapi juga menjadi bukti bahwa mahasiswa Indonesia siap bersaing dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi global.
(faz/twu)