Siswa Indonesia dari beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini kini tengah berbangga. Hasil kreasi tangan mereka berupa busana berhasil tampil di ajang fesyen dunia.
Sebanyak 11 SMK di Jawa Timur mengirimkan busana untuk ajang Internasional Centrestage ke-10. Acara tersebut digelar pada 3-6 September 2025 lalu.
Tema fashion show adalah Asia's Fashion Spotlight. Acara berlangsung di Hong Kong Convention and Exhibition Centre.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam tayangan video yang diunggah akun Instagram @direktoratsmk, tampak busana-busana yang ditampilkan beragam. Mulai dari berbentuk dress, blezer, rok, setelan, dan celana.
Setiap busana dipadukan dengan batik. Mulai dari batik bermotif mega mendung, motif klasik, hingga motif modern.
Daftar SMK yang Unjuk Karya di Asia's Fashion Spotlight
Ada sebanyak 11 sekolah yang mengirimkan karyanya di ajang Asia's Fashion Spotlight ini, yaitu:
1. SMKN 3 Kota Malang
2. SMKN 1 Buduran Sidoarjo
3. SMKN 3 Kediri
4. SMKN 2 Boyolangu Tulungagung
5. SMKN 1 Donorojo Pacitan
6. SMKN 1 Turen Malang
7. SMKN 3 Blitar
8. SMKN 1 Wonoasri Madiun
9. SMKN 6 Surabaya
10. SMKN 2 Lumajang
11. SMKN 8 Surabaya
Bukti Karya Pelajar Berdaya Saing Internasional
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai, ajang fashion show ini menjadi bukti bahwa karya anak bangsa tak kalah saing dari para desainer ternama. Adanya fashion show bisa menambah semangat siswa dalam berkreasi.
"Hari ini kita membuktikan bahwa karya pelajar Jawa Timur juga layak bersaing di tingkat internasional," ujarnya dikutip dari Antara.
Aries melihat bahwa langkah ini menegaskan partisipasi siswa di dunia fesyen dan global. Mulai dari desain hingga pemilihan kain, merupakan hasil dari siswa.
"Selama ini karya SMK kita dikenal di tingkat nasional. Kini, melalui Centrestage, kita membuktikan bahwa karya pelajar Jawa Timur juga layak bersaing di tingkat internasional," katanya.
Tak hanya menampilkan karya, para siswa yang jadi peserta juga mendapatkan jejaring desainer mancaranegara. Selain itu, ajang tersebut menjadi jalan untuk mendatangkan pembeli internasional.
"Ini awal dari perjalanan panjang SMK Jatim menuju level internasional. Kami ingin para siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga merasakan langsung bagaimana industri global bekerja," katanya.
Penjualan Hampir Capai Rp 100 Juta
Dituturkan oleh Kepala SMKN 3 Malang, Vivi Afianty, karya-karya busana siswa dari sekolahnya telah diperjualbelikan selama pameran. Selama itu, penjualan berhasil menembus angka Rp98,65 juta untuk 62 busana, 20 kain, dan 24 aksesori.
Setelah ikut fashion show di Hong Kong, SMKN 3 Malang juga kebanjiran pesanan. Ada sebanyak 25 model pakaian, 10 jenis kain, dan 14 aksesori yang diburu pelanggan.
(cyu/nwk)