Tiga siswa penyandang disabilitas ditunjuk sebagai pembaca dasa darma pramuka, Pancasila, dan pembukaan UUD 1945 dalam upacara Pramuka ke-64 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta pada Kamis (14/8).
Di hadapan 12.000 anggota Pramuka dari seluruh Indonesia, mereka mengumandangkan dasa darma, Pancasila, dan pembukaan UUD NRI 1945 yang telah mereka hafalkan dari lama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya mengenai upacara Pramuka dan Kemah Pramuka Penyandang Disabilitas, Joseph mengaku sangat antusias.
"Untuk seberapa senengnya sangat seang sekali khsusnya hari ini kegiatan upacaranya sangat luar biasa pertunjukannya sangat luar biasa," ujar siswa SLB Elsafan Jakarta Timur itu
Ia bercerita telah belajar banyak dari pramuka. Mulai dari baris-berbaris, disiplin, dan karakter setia. Berkat ketekunannya, Joseph juga ditunjuk sebagai pemimpin regu atau pinru.
"Kebetulan ketua regu pinru regu saya sendiri regu kami terbagi dari beberapa regu," jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Teguh Satrio. Pembaca UUD itu mengaku sudah menghafal UUD dari kelas 1 SMP.
"Kurang lebih satu minggu (latihan)," ujarnya.
Meylia Rahayu Aquini, pembaca dasa darma juga baru berlatih satu minggu yang lalu. Meski awalnya dia tidak bertugas sebagai pembaca dasa darma, dia tetap senang akan tugas tersebut.
"Perasaannya seneng sih soalnya awalnya tuh saya bukan pembaca dasa darma, terus dipindah jadi pembaca dasa darma," ungkapnya.
(nir/twu)